Rusia Diberitahu Hanya 5 Menit sebelum 2 F-15 AS Merudal Suriah
Sabtu, 27 Februari 2021 - 09:39 WIB
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Washington mengirim pemberitahuan hanya empat sampai lima menit sebelum dua jet tempur F-15 Amerika Serikat (AS) membombardir wilayah Suriah dengan rudal-rudalnya.
Pentagon mengonfirmasi bahwa serangan di Suriah atas perintah Presiden Joe Biden dengan target berbagai infrastruktur yang digunakan kelompok milisi pro-Iran. Washington berdalih serangan itu sebagai balas dendam atas rentetan serangan roket terhadap pasukan Amerika di Irak dalam dua minggu terakhir.
Lavrov mengatakan pemberitahuan AS datang melalui saluran dekonfliksi, sebuah saluran komunikasi yang dibangun antara Amerika dan Rusia untuk mencegah insiden kedua negara di langit Suriah.
Lavrov mengatakan kehadiran AS di Suriah adalah ilegal dan melanggar semua norma hukum internasional.
Menanggapi pernyataan Lavrov, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pemberitahuan yang disampaikan sudah benar.
"Tanpa menjelaskan secara detail, seharusnya tidak mengejutkan siapa pun bahwa kami akan melakukan apa yang harus kami lakukan untuk memberi tahu, tetapi kami juga akan melakukan apa yang harus kami lakukan untuk melindungi pasukan kami, khususnya kasus Angkatan Udara yang melakukan serangan ini. Ada masalah keamanan operasional yang kami tangani dengan sangat serius,” kata Kirby saat jumpa pers, seperti dilansir Sputniknews, Sabtu (27/2/2021).
"Kami melakukan apa yang kami yakini sebagai jumlah pemberitahuan yang tepat," kata Kirby, seraya menambahkan bahwa ia berterima kasih kepada Lavrov atas kesediaannya untuk mengonfirmasi bahwa pemberitahuan itu benar-benar dilakukan.
"Mengenai Menteri Luar Negeri Lavrov, saya tidak akan menjelaskan secara spesifik tentang waktu yang tepat yang terlibat di sini, tetapi saya bersyukur melihat Menteri Luar Negeri membenarkan apa yang telah saya katakan selama beberapa jam terakhir bahwa itu sebenarnya ada, diinformasikan melalui saluran dekonfliksi. Jadi saya bersyukur dia bersedia mengonfirmasi itu," kata Kirby.
Pentagon mengonfirmasi bahwa serangan di Suriah atas perintah Presiden Joe Biden dengan target berbagai infrastruktur yang digunakan kelompok milisi pro-Iran. Washington berdalih serangan itu sebagai balas dendam atas rentetan serangan roket terhadap pasukan Amerika di Irak dalam dua minggu terakhir.
Lavrov mengatakan pemberitahuan AS datang melalui saluran dekonfliksi, sebuah saluran komunikasi yang dibangun antara Amerika dan Rusia untuk mencegah insiden kedua negara di langit Suriah.
Lavrov mengatakan kehadiran AS di Suriah adalah ilegal dan melanggar semua norma hukum internasional.
Menanggapi pernyataan Lavrov, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pemberitahuan yang disampaikan sudah benar.
"Tanpa menjelaskan secara detail, seharusnya tidak mengejutkan siapa pun bahwa kami akan melakukan apa yang harus kami lakukan untuk memberi tahu, tetapi kami juga akan melakukan apa yang harus kami lakukan untuk melindungi pasukan kami, khususnya kasus Angkatan Udara yang melakukan serangan ini. Ada masalah keamanan operasional yang kami tangani dengan sangat serius,” kata Kirby saat jumpa pers, seperti dilansir Sputniknews, Sabtu (27/2/2021).
"Kami melakukan apa yang kami yakini sebagai jumlah pemberitahuan yang tepat," kata Kirby, seraya menambahkan bahwa ia berterima kasih kepada Lavrov atas kesediaannya untuk mengonfirmasi bahwa pemberitahuan itu benar-benar dilakukan.
"Mengenai Menteri Luar Negeri Lavrov, saya tidak akan menjelaskan secara spesifik tentang waktu yang tepat yang terlibat di sini, tetapi saya bersyukur melihat Menteri Luar Negeri membenarkan apa yang telah saya katakan selama beberapa jam terakhir bahwa itu sebenarnya ada, diinformasikan melalui saluran dekonfliksi. Jadi saya bersyukur dia bersedia mengonfirmasi itu," kata Kirby.
(min)
tulis komentar anda