ISIS Masih Kuat, NATO akan Kirim 3.500 Pasukan Tambahan ke Irak
Jum'at, 19 Februari 2021 - 15:25 WIB
BRUSSELS - Para Menteri Pertahanan (Menhan) NATO memutuskan akan mengirim 3.500 pasukan tambahan ke Irak .
Keputusan NATO itu dilaporkan kantor berita Anadolu Agency.
"Kami akan memperluas misi pelatihan NATO di Irak untuk memastikan bahwa ISIS (Daesh) tidak kembali," ungkap Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Jumlah personel NATO di Irak akan ditingkatkan dari 500 tentara saat ini menjadi 4.000 tentara, menurut dia.
Lihat infografis: Jumlah Kapal Militer yang Beroperasi, AL China Ungguli AS
Dia menyoroti bahwa kelompok teror ISIS masih beroperasi di Irak. "Peningkatan serangan itu menegaskan pentingnya meningkatkan misi NATO," papar dia.
Stoltenberg menambahkan bahwa dengan memperluas misi pembangunan kapasitas, NATO bertujuan menghindari situasi di masa depan yang akan membutuhkan pasukan tempur NATO.
Menurut dia, para menteri pertahanan NATO belum memutuskan kehadiran pasukan aliansi di Afghanistan pada masa depan.
"Kami ingin memastikan bahwa kami memiliki kesepakatan politik yang memungkinkan kami untuk pergi," ujar dia.
Pemimpin NATO itu menekankan, “NATO berusaha memastikan Afghanistan tidak pernah lagi menjadi tempat yang aman bagi teroris yang akan menyerang tanah air kita."
Keputusan NATO itu dilaporkan kantor berita Anadolu Agency.
"Kami akan memperluas misi pelatihan NATO di Irak untuk memastikan bahwa ISIS (Daesh) tidak kembali," ungkap Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Jumlah personel NATO di Irak akan ditingkatkan dari 500 tentara saat ini menjadi 4.000 tentara, menurut dia.
Lihat infografis: Jumlah Kapal Militer yang Beroperasi, AL China Ungguli AS
Dia menyoroti bahwa kelompok teror ISIS masih beroperasi di Irak. "Peningkatan serangan itu menegaskan pentingnya meningkatkan misi NATO," papar dia.
Stoltenberg menambahkan bahwa dengan memperluas misi pembangunan kapasitas, NATO bertujuan menghindari situasi di masa depan yang akan membutuhkan pasukan tempur NATO.
Menurut dia, para menteri pertahanan NATO belum memutuskan kehadiran pasukan aliansi di Afghanistan pada masa depan.
"Kami ingin memastikan bahwa kami memiliki kesepakatan politik yang memungkinkan kami untuk pergi," ujar dia.
Pemimpin NATO itu menekankan, “NATO berusaha memastikan Afghanistan tidak pernah lagi menjadi tempat yang aman bagi teroris yang akan menyerang tanah air kita."
(sya)
tulis komentar anda