Tantang China di LCS, Kapal Perang AS Berlayar Dekat Kepulauan Spratly
Rabu, 17 Februari 2021 - 18:28 WIB
WASHINGTON - Sebuah kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) berlayar di pulau-pulau yang diklaim oleh China di Laut China Selatan (LCS) pada Rabu (17/2/2021) dalam operasi kebebasan navigasi. Ini menandai langkah terbaru Washington menantang klaim teritorial Beijing di perairan yang diperebutkan itu.
"Kapal perusak USS Russell menegaskan hak navigasi dan kebebasan di Kepulauan Spratly, sesuai dengan hukum internasional," kata Armada ke-7 Angkatan Laut AS seperti dikutip dari Reuters.
China mengklaim kedaulatan atas seluruh perairan Laut China Selatan. Namun klaim itu mendapat tentangan dari Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam yang mengajukan klaim yang sama untuk beberapa atau semua pulau.
Klaim teritorial China yang luas di perairan yang kaya sumber daya itu telah menjadi masalah utama dalam hubungan China-AS yang semakin sulit. Kedua negara berselisih tentang perdagangan, asal muasal pandemi COVID-19, Hong Kong, Taiwan dan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Muslim Uighur.
Washington mengecam apa yang disebutnya sebagai upaya Beijing untuk menindas negara tetangga dengan kepentingan yang bersaing. Sedangkan China telah berulang kali mengecam apa yang disebutnya upaya AS untuk memicu kerusuhan di kawasan itu dan mencampuri apa yang dianggapnya sebagai urusan internalnya.
Kapal AS yang melewati Kepulauan Spratly mengikuti latihan bersama oleh dua kelompok kapal induk AS di Laut China Selatan dan kapal perang lain yang berlayar di dekat pulau Paracel yang dikendalikan China awal bulan ini. Tindakan tersebut menunjukkan bahwa pemerintahan Biden tidak akan mengurangi operasi yang menantang klaim Beijing setelah peningkatan selama pemerintahan Trump.
"Kapal perusak USS Russell menegaskan hak navigasi dan kebebasan di Kepulauan Spratly, sesuai dengan hukum internasional," kata Armada ke-7 Angkatan Laut AS seperti dikutip dari Reuters.
China mengklaim kedaulatan atas seluruh perairan Laut China Selatan. Namun klaim itu mendapat tentangan dari Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam yang mengajukan klaim yang sama untuk beberapa atau semua pulau.
Klaim teritorial China yang luas di perairan yang kaya sumber daya itu telah menjadi masalah utama dalam hubungan China-AS yang semakin sulit. Kedua negara berselisih tentang perdagangan, asal muasal pandemi COVID-19, Hong Kong, Taiwan dan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Muslim Uighur.
Washington mengecam apa yang disebutnya sebagai upaya Beijing untuk menindas negara tetangga dengan kepentingan yang bersaing. Sedangkan China telah berulang kali mengecam apa yang disebutnya upaya AS untuk memicu kerusuhan di kawasan itu dan mencampuri apa yang dianggapnya sebagai urusan internalnya.
Kapal AS yang melewati Kepulauan Spratly mengikuti latihan bersama oleh dua kelompok kapal induk AS di Laut China Selatan dan kapal perang lain yang berlayar di dekat pulau Paracel yang dikendalikan China awal bulan ini. Tindakan tersebut menunjukkan bahwa pemerintahan Biden tidak akan mengurangi operasi yang menantang klaim Beijing setelah peningkatan selama pemerintahan Trump.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda