Israel Borong Satu Skuadron Jet Tempur Siluman F-35 Baru
Rabu, 17 Februari 2021 - 07:32 WIB
TEL AVIV - Komite kementerian untuk akuisisi militer Israel telah menyetujui kesepakatan senjata baru yang kontroversial yang mencakup satu skuadron jet tempur siluman F-35 baru buatan Lockheed Martin Amerika Serikat (AS).
Kesepakatan pembelian senjata itu tak hanya F-35. Namun, negara Yahudi itu juga memborong empat pesawat pengisi bahan bakar udara KC-46 dan pesawat angkut militer strategis buatan Boeing, serta berbagai rudal dan bom canggih.
"Sebuah komite pengadaan kementerian telah menyetujui pembelian satu skuadron F-35 baru, empat pesawat pengisian bahan bakar baru, dan sejumlah besar amunisi," kata seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters yang dilansir Rabu (17/2/2021).
Kementerian Keuangan Israel awalnya mengutip masalah anggaran dan menentang rencana pembelian tersebut, tetapi pada akhirnya mereka menyingkirkan masalah tersebut, yang didukung oleh Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz.
Pendanaan untuk kesepakatan senilai USD2,74 miliar itu banyak yang menentang dengan menyoroti bahwa pembayaran di muka akan mengakibatkan biaya bunga tinggi dari bank-bank Amerika.
"Intinya adalah membayar sekitar NIS 8 miliar di sini dan sekarang atau membayar bunga tambahan...dalam dekade berikutnya, yang akan dibayar Kementerian Pertahanan dengan dollar dari anggaran bantuan," kata seorang direktur jenderal di Kementerian Pertahanan Israel, Amir Eshel, kepada wartawan pada November lalu yang dilansir The Times of Israel.
Perkiraan yang kemudian disetujui oleh pemerintah bernilai NIS 9 miliar.
“Saya tidak yakin bahwa Negara Israel saat ini—di puncak defisit anggaran—akan mengambil NIS 8 miliar dan menaruhnya di Amerika. Ada teknik lain untuk mengatasi ini," ujarnya.
Eshel juga menyoroti bahwa armada jet tempur F-35 Pasukan Pertahanan Israel saat ini, serta sekitar 100 F-15-nya, telah dibeli dengan pengaturan serupa.
Dengan persetujuan Israel yang diterima, kesepakatan tersebut sekarang harus dituangkan dalam memo pemberitahuan yang ditujukan kepada Kongres AS.
Berita tentang pengadaan F-35 Israel datang bersamaan dengan kekhawatiran mesin baru yang mengganggu program pesawat tempur siluman gabungan di AS.
Mengutip kantor program F-35, DefenseNews melaporkan pekan lalu bahwa Pusat Pemeliharaan Berat F135 di Pangkalan Angkatan Udara Tinker di Oklahoma telah mengalami masalah pemrosesan mesin Pratt & Whitney F135 karena pemeliharaan depo terjadwal.
Selain itu, pengelola fasilitas telah menemukan "gangguan dini pada lapisan bilah rotor" dengan "sejumlah kecil" engine power module.
Menurut pejabat pertahanan AS kepada media tersebut, kedua masalah itu menghadirkan masalah kesiapan serius untuk program jet tempur serangan gabungan.
Kesepakatan pembelian senjata itu tak hanya F-35. Namun, negara Yahudi itu juga memborong empat pesawat pengisi bahan bakar udara KC-46 dan pesawat angkut militer strategis buatan Boeing, serta berbagai rudal dan bom canggih.
Baca Juga
"Sebuah komite pengadaan kementerian telah menyetujui pembelian satu skuadron F-35 baru, empat pesawat pengisian bahan bakar baru, dan sejumlah besar amunisi," kata seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters yang dilansir Rabu (17/2/2021).
Kementerian Keuangan Israel awalnya mengutip masalah anggaran dan menentang rencana pembelian tersebut, tetapi pada akhirnya mereka menyingkirkan masalah tersebut, yang didukung oleh Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz.
Pendanaan untuk kesepakatan senilai USD2,74 miliar itu banyak yang menentang dengan menyoroti bahwa pembayaran di muka akan mengakibatkan biaya bunga tinggi dari bank-bank Amerika.
"Intinya adalah membayar sekitar NIS 8 miliar di sini dan sekarang atau membayar bunga tambahan...dalam dekade berikutnya, yang akan dibayar Kementerian Pertahanan dengan dollar dari anggaran bantuan," kata seorang direktur jenderal di Kementerian Pertahanan Israel, Amir Eshel, kepada wartawan pada November lalu yang dilansir The Times of Israel.
Perkiraan yang kemudian disetujui oleh pemerintah bernilai NIS 9 miliar.
“Saya tidak yakin bahwa Negara Israel saat ini—di puncak defisit anggaran—akan mengambil NIS 8 miliar dan menaruhnya di Amerika. Ada teknik lain untuk mengatasi ini," ujarnya.
Eshel juga menyoroti bahwa armada jet tempur F-35 Pasukan Pertahanan Israel saat ini, serta sekitar 100 F-15-nya, telah dibeli dengan pengaturan serupa.
Dengan persetujuan Israel yang diterima, kesepakatan tersebut sekarang harus dituangkan dalam memo pemberitahuan yang ditujukan kepada Kongres AS.
Berita tentang pengadaan F-35 Israel datang bersamaan dengan kekhawatiran mesin baru yang mengganggu program pesawat tempur siluman gabungan di AS.
Mengutip kantor program F-35, DefenseNews melaporkan pekan lalu bahwa Pusat Pemeliharaan Berat F135 di Pangkalan Angkatan Udara Tinker di Oklahoma telah mengalami masalah pemrosesan mesin Pratt & Whitney F135 karena pemeliharaan depo terjadwal.
Selain itu, pengelola fasilitas telah menemukan "gangguan dini pada lapisan bilah rotor" dengan "sejumlah kecil" engine power module.
Menurut pejabat pertahanan AS kepada media tersebut, kedua masalah itu menghadirkan masalah kesiapan serius untuk program jet tempur serangan gabungan.
(min)
tulis komentar anda