Biden Pamer Otot Kebijakan Luar Negeri: Amerika Kembali
Jum'at, 05 Februari 2021 - 17:02 WIB
“Saya menjelaskan kepada Presiden Putin, dengan cara yang sangat berbeda dari pendahulu saya, bahwa hari-hari Amerika Serikat berguling-guling di hadapan tindakan agresif Rusia, mengganggu pemilu kita, serangan siber, meracuni warganya, telah berakhir,” tegas Biden.
Trump awalnya mencari hubungan yang hangat dengan Presiden China Xi Jinping, tetapi konflik perdagangan, Hong Kong dan apa yang disebut militer AS sebagai perilaku tidak stabil dan agresif Beijing di Laut China Selatan memicu keretakan.
China memperluas militernya dan berupaya menumbuhkan pengaruhnya di dunia. Beijing mungkin merupakan tantangan internasional terbesar Biden saat dia memulai masa kepresidenannya.
Biden menyebut Beijing sebagai "pesaing kita yang paling serius".
“Kami akan menghadapi pelanggaran ekonomi China, melawan tindakan agresif dan koersifnya untuk mendorong kembali serangan China terhadap hak asasi manusia, kekayaan intelektual, dan pemerintahan global. Tapi kami siap bekerja dengan Beijing jika Amerika berkepentingan untuk melakukannya," papar dia.
Tidak semua sekutu AS mungkin senang dengan perubahan tajam dalam kebijakan luar negeri AS, termasuk Polandia, di mana Trump pernah berjanji mengerahkan pasukan AS, atau sejumlah negara yang mengkritik intervensi keras oleh Washington di masa lalu.
“Kita adalah negara yang melakukan hal-hal besar. Diplomasi Amerika mewujudkannya dan pemerintahan kami siap mengambil alih dan memimpin sekali lagi,” tegas Biden.
Trump awalnya mencari hubungan yang hangat dengan Presiden China Xi Jinping, tetapi konflik perdagangan, Hong Kong dan apa yang disebut militer AS sebagai perilaku tidak stabil dan agresif Beijing di Laut China Selatan memicu keretakan.
China memperluas militernya dan berupaya menumbuhkan pengaruhnya di dunia. Beijing mungkin merupakan tantangan internasional terbesar Biden saat dia memulai masa kepresidenannya.
Biden menyebut Beijing sebagai "pesaing kita yang paling serius".
“Kami akan menghadapi pelanggaran ekonomi China, melawan tindakan agresif dan koersifnya untuk mendorong kembali serangan China terhadap hak asasi manusia, kekayaan intelektual, dan pemerintahan global. Tapi kami siap bekerja dengan Beijing jika Amerika berkepentingan untuk melakukannya," papar dia.
Tidak semua sekutu AS mungkin senang dengan perubahan tajam dalam kebijakan luar negeri AS, termasuk Polandia, di mana Trump pernah berjanji mengerahkan pasukan AS, atau sejumlah negara yang mengkritik intervensi keras oleh Washington di masa lalu.
“Kita adalah negara yang melakukan hal-hal besar. Diplomasi Amerika mewujudkannya dan pemerintahan kami siap mengambil alih dan memimpin sekali lagi,” tegas Biden.
(sya)
tulis komentar anda