Biden Pamer Otot Kebijakan Luar Negeri: Amerika Kembali

Jum'at, 05 Februari 2021 - 17:02 WIB
Trump membuat marah para pemimpin Eropa dan Asia dengan tarif, pecahnya aliansi global, dan ancaman menarik pasukan AS. Dia tidak berbuat banyak untuk melawan gelombang otoritarianisme di beberapa negara.

Setelah massa yang terinspirasi oleh Trump menyerang US Capitol pada 6 Januari, aliansi dan lawan asing sama-sama menyatakan keraguan tentang kesehatan demokrasi AS.

Pidato Biden pada Kamis (4/2) adalah upaya menghilangkan keraguan itu dan meyakinkan rakyat Amerika tentang nilai pendekatan internasional yang kuat.

“Berinvestasi dalam diplomasi kita bukanlah sesuatu yang kita lakukan hanya karena itu hal yang benar untuk dunia,” papar dia.

“Kita melakukannya untuk hidup damai, aman, dan sejahtera. Kita melakukannya karena itu demi kepentingan pribadi kami sendiri," ungkap dia.

Pilihan Biden atas Departemen Luar Negeri (Deplu) AS sebagai tempat untuk pidato diplomatik besar pertamanya adalah simbol penting dari nilai yang dia tempatkan pada diplomat karir, yang sebagian besar dilihat Trump sebagai lawannya.

“Aliansi Amerika adalah aset terbesar kita. Dan memimpin dengan diplomasi berarti berdiri bahu membahu dengan sekutu dan mitra utama kita sekali lagi,” papar Biden.

Biden di masa awal pemerintahannya berusaha memperbaiki apa yang disebutnya sebagai kerusakan pada posisi Amerika di penjuru dunia. Dia pun mencabut berbagai kebijakan Trump.

Biden bekerja menghidupkan kembali kesepakatan Iran dan memperbarui keanggotaan AS dalam kesepakatan Paris dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dia menantang Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More