China Bantah Beri Dukungan Terjadinya Kudeta Militer di Myanmar
Rabu, 03 Februari 2021 - 20:58 WIB
BEIJING - Kementerian Luar Negeri China membantah laporan yang menyebut mereka mendukung atau memberikan persetujuan diam-diam terhadap k udeta militer di Myanmar. Myanmar adalah tetangga China dan merupakan salah satu mitra penting China di kawasan, baik secara ekonomi maupun politik.
Dugaan Beijing terlibat dalam kudeta, karena ini terjadi sebulan setelah Menteri Luar Negeri China, Wang Yi melakukan kunjungan ke Myanmar. Saat itu ia bertemu dengan para pejabat, termasuk kepala militer negara itu, Min Aung Hlaing, yang merupakan dalang dari kudeta.
"Teori yang relevan tidak benar. Sebagai negara tetangga yang ramah pada Myanmar, kami berharap semua pihak di Myanmar dapat dengan tepat menyelesaikan perbedaan mereka dan menegakkan stabilitas politik dan sosial," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.
"China adalah tetangga yang bersahabat bagi Myanmar dan berharap berbagai pihak di Myanmar akan menyelesaikan perbedaan mereka dengan tepat di bawah kerangka konstitusional dan hukum untuk melindungi stabilitas politik dan sosial," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Rabu (3/2/2021).
Sementara itu, sebelumnya China memblokir pernyataan Dewan Keamanan (DK) PBB yang mengutuk kudeta militer di Myanmar.
DK PBB melakukan pertemuan darurat semalam, tetapi gagal menyetujui pernyataan bersama setelah China tidak mendukungnya. Pernyataan bersama membutuhkan dukungan China yang memegang hak veto sebagai anggota tetap DK PBB.
Dugaan Beijing terlibat dalam kudeta, karena ini terjadi sebulan setelah Menteri Luar Negeri China, Wang Yi melakukan kunjungan ke Myanmar. Saat itu ia bertemu dengan para pejabat, termasuk kepala militer negara itu, Min Aung Hlaing, yang merupakan dalang dari kudeta.
"Teori yang relevan tidak benar. Sebagai negara tetangga yang ramah pada Myanmar, kami berharap semua pihak di Myanmar dapat dengan tepat menyelesaikan perbedaan mereka dan menegakkan stabilitas politik dan sosial," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.
"China adalah tetangga yang bersahabat bagi Myanmar dan berharap berbagai pihak di Myanmar akan menyelesaikan perbedaan mereka dengan tepat di bawah kerangka konstitusional dan hukum untuk melindungi stabilitas politik dan sosial," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Rabu (3/2/2021).
Sementara itu, sebelumnya China memblokir pernyataan Dewan Keamanan (DK) PBB yang mengutuk kudeta militer di Myanmar.
DK PBB melakukan pertemuan darurat semalam, tetapi gagal menyetujui pernyataan bersama setelah China tidak mendukungnya. Pernyataan bersama membutuhkan dukungan China yang memegang hak veto sebagai anggota tetap DK PBB.
(esn)
tulis komentar anda