China Desak Semua Pihak di Myanmar Selesaikan Masalah Lewat Jalur Damai
Selasa, 02 Februari 2021 - 00:40 WIB
BEIJING - China meminta semua pihak di Myanmar untuk menyelesaikan perbedaan mereka. Pernyataan ini datang setelah militer Myanmar merebut kekuasaan dan menahan pemimpin yang dipilih secara demokratis, Aung San Suu Kyi.
Beijing mengatakan, Myanmar adalah salah satu mitra penting dan merupakan tetangga mereka. Oleh karena itu, mereka berharap semua pihak di Myanmar dapat menyelesaikanmasalah melalui jalur damai dan sejalan dengan konstitusi.
"China adalah tetangga yang bersahabat bagi Myanmar dan berharap berbagai pihak di Myanmar akan menyelesaikan perbedaan mereka dengan tepat di bawah kerangka konstitusional dan hukum untuk melindungi stabilitas politik dan sosial," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.
Wang, seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa (2/2/2021), menuturkan China masih mempelajari situasi yang terjadi saat ini di Myanmar.
Seperti diketahui, Suu Kyi dan beberapa pejabat tinggi termasuk Presiden Win Myint, ditangkap dan dibawa pasukan militer kemarin.
Militer Myanmar sendiri telah mengkonfirmasi melakukan kudeta. Militer telah menunjuk seorang jenderal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Presiden dan mengumumkan keadaan darurat hingga 1 tahun.
Belum jelas siapa sosok jenderal yang ditunjuk sebagai Plt Presiden. Dalam pengumumannya militer mengatakan deklarasi keadaan darurat diperlukan untuk menjaga "stabilitas" negara. Militer jug menuduh komisi pemilihan umum negara gagal menangani "kecurangan besar" dalam pemilu November 2020 lalu.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Beijing mengatakan, Myanmar adalah salah satu mitra penting dan merupakan tetangga mereka. Oleh karena itu, mereka berharap semua pihak di Myanmar dapat menyelesaikanmasalah melalui jalur damai dan sejalan dengan konstitusi.
"China adalah tetangga yang bersahabat bagi Myanmar dan berharap berbagai pihak di Myanmar akan menyelesaikan perbedaan mereka dengan tepat di bawah kerangka konstitusional dan hukum untuk melindungi stabilitas politik dan sosial," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.
Wang, seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa (2/2/2021), menuturkan China masih mempelajari situasi yang terjadi saat ini di Myanmar.
Seperti diketahui, Suu Kyi dan beberapa pejabat tinggi termasuk Presiden Win Myint, ditangkap dan dibawa pasukan militer kemarin.
Militer Myanmar sendiri telah mengkonfirmasi melakukan kudeta. Militer telah menunjuk seorang jenderal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Presiden dan mengumumkan keadaan darurat hingga 1 tahun.
Belum jelas siapa sosok jenderal yang ditunjuk sebagai Plt Presiden. Dalam pengumumannya militer mengatakan deklarasi keadaan darurat diperlukan untuk menjaga "stabilitas" negara. Militer jug menuduh komisi pemilihan umum negara gagal menangani "kecurangan besar" dalam pemilu November 2020 lalu.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(esn)
tulis komentar anda