'Dimarahi' Politisi Republik, Legislator Demokrat Pindah Kantor
Sabtu, 30 Januari 2021 - 20:38 WIB
WASHINGTON - Seorang anggota Kongres Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat berencana untuk merelokasi kantornya di Capitol Hill dengan alasan keamanan setelah "dimarahi" oleh seorang anggota kongres Partai Republik konservatif yang vokal. Ini adalah tanda terbaru dari meningkatnya ketegangan di dalam Kongres AS.
Cori Bush dari Partai Demokrat menggambarkan konfrontasinya dengan Marjorie Taylor Greene dari Partai Republik. Keduanya adalah anggota DPR periode pertama yang mulai menjabat bulan ini. Secara kebetulan, kantor keduanya berdekatan dari tiga gedung perkantoran Gedung DPR AS.
Menulis di Twitter, Bush mengatakan akan pindah kantor setelah Greene mencacinya di lorong dan muncul dari belakang dengan keras dan membuka masker. Tindakan Greene bertentangan dengan rekomendasi pakar kesehatan masyarakat untuk menggunakan masker guna membantu mengekang penyebaran COVID-19.
"Apa yang tidak dapat saya lakukan adalah terus melihat dari balik bahu saya bertanya-tanya apakah seorang supremasi kulit putih di Kongres dengan nama Marjorie Taylor Greene atau siapa pun - karena ada orang lain - bahwa mereka melakukan sesuatu atau bersekongkol melawan kita," kata Bush kepada MSNBC yang dinukil Reuters, Sabtu (30/1/2021).
Sontak pengakuan Bush mendapat bantahan dari Greene. Greene menuduh Bush "berbohong" tentang konfrontasi tersebut. Ia bahkan menyebut Bush pemimpin gerombolan teroris St. Louis Black Lives Matter.
Lembaganon pemerintah Republik, Koalisi Yahudi, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan kepemimpinan Partai Republik mengenai langkah selanjutnya dalam masalah ini, tetapi tidak merinci lebih lanjut.
Dalam sebuah pernyataan, organisasi tersebut mengatakan bahwa organisasi itu berhasil menolak pemilihan Greene tahun 2020 karena dia telah mempromosikan teori konspirasi politik yang aneh dan telah berpose dengan pemimpin supremasi kulit putih serta menolak untuk mengakui kesalahan dalam melakukannya.
Greene pertama kali mendapatkan perhatian nasional karena ketertarikannya pada teori konspirasi QAnon yang secara keliru mengklaim bahwa high profile Partai Demokrat adalah bagian dari lingkaran pedofil anak-anak. CNN melaporkan bahwa sebelum masuk ke Kongres, Greene telah menyatakan dukungannya untuk mengeksekusi politisi Partai Demokrat, termasuk Ketua DPR dari Partai Demokrat Nancy Pelosi.
Cori Bush dari Partai Demokrat menggambarkan konfrontasinya dengan Marjorie Taylor Greene dari Partai Republik. Keduanya adalah anggota DPR periode pertama yang mulai menjabat bulan ini. Secara kebetulan, kantor keduanya berdekatan dari tiga gedung perkantoran Gedung DPR AS.
Menulis di Twitter, Bush mengatakan akan pindah kantor setelah Greene mencacinya di lorong dan muncul dari belakang dengan keras dan membuka masker. Tindakan Greene bertentangan dengan rekomendasi pakar kesehatan masyarakat untuk menggunakan masker guna membantu mengekang penyebaran COVID-19.
"Apa yang tidak dapat saya lakukan adalah terus melihat dari balik bahu saya bertanya-tanya apakah seorang supremasi kulit putih di Kongres dengan nama Marjorie Taylor Greene atau siapa pun - karena ada orang lain - bahwa mereka melakukan sesuatu atau bersekongkol melawan kita," kata Bush kepada MSNBC yang dinukil Reuters, Sabtu (30/1/2021).
Sontak pengakuan Bush mendapat bantahan dari Greene. Greene menuduh Bush "berbohong" tentang konfrontasi tersebut. Ia bahkan menyebut Bush pemimpin gerombolan teroris St. Louis Black Lives Matter.
Lembaganon pemerintah Republik, Koalisi Yahudi, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan kepemimpinan Partai Republik mengenai langkah selanjutnya dalam masalah ini, tetapi tidak merinci lebih lanjut.
Dalam sebuah pernyataan, organisasi tersebut mengatakan bahwa organisasi itu berhasil menolak pemilihan Greene tahun 2020 karena dia telah mempromosikan teori konspirasi politik yang aneh dan telah berpose dengan pemimpin supremasi kulit putih serta menolak untuk mengakui kesalahan dalam melakukannya.
Greene pertama kali mendapatkan perhatian nasional karena ketertarikannya pada teori konspirasi QAnon yang secara keliru mengklaim bahwa high profile Partai Demokrat adalah bagian dari lingkaran pedofil anak-anak. CNN melaporkan bahwa sebelum masuk ke Kongres, Greene telah menyatakan dukungannya untuk mengeksekusi politisi Partai Demokrat, termasuk Ketua DPR dari Partai Demokrat Nancy Pelosi.
tulis komentar anda