Inggris Tawarkan Bantuan Deteksi Varian Baru Virus COVID-19

Sabtu, 30 Januari 2021 - 15:57 WIB


“Inisiatif baru ini akan membawa ilmu pengetahuan mutakhir Badan Kesehatan Masyarakat Inggris ke negara-negara yang memiliki sedikit atau tidak memiliki kemampuan untuk mengurutkan dan menganalisis sendiri strain virus COVID-19," sambungnya.

"Ini juga akan memberi kami peringatan dini yang penting tentang varian baru yang muncul di seluruh dunia yang mungkin membahayakan Inggris,” jelasnya.

Varian baru virus Corona dapat menjadi ancaman bagi kemajuan yang dicapai sejauh ini dalam hal perawatan dan vaksin, sehingga sangat penting bagi komunitas global harus mampu bereaksi dengan cepat dan tegas.

Keahlian genomik Inggris akan memandu respons global untuk mengendalikan penyebaran dan menyelamatkan nyawa manusia.



“Saya harap masyarakat memahami bahwa sebuah varian yang dideskripsikan sebagai 'Varian Inggris' tidak berarti varian tersebut berasal dari Inggris dan menyalahkan kami!" kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins.

Menurut Jenkins Inggris melakukan jauh lebih banyak pengujian genom daripada negara lain - lebih dari 50% dari total sekuens yang diselesaikan di seluruh dunia – jadi sangat masuk akal bahwa Inggris akan seringkali menjadi negara yang sering menemukan varian baru.

Tawaran baik dari Inggris ini merupakan pujian terhadap upaya yang mengagumkan yang sudah dilakukan di Indonesia oleh Kementerian Ristek dan Lembaga Eijkman, yang telah memiliki kemampuan untuk pengurutan genom virus - dan telah melakukannya – berkontribusi pada kesadaran dan pemahaman global.



"COVID-19 bermutasi dan berubah, hal ini semakin meningkatkan ancamannya. Tawaran Inggris ini akan membantu banyak negara yang tidak memiliki kemampuan pengurutan genom untuk melacak virus. Dengan melakukannya, ini akan menjadikan dunia lebih aman - memberikankita lebih banyak waktu untuk menanggapi varian baru, dan informasi yang akan membantu membuat pilihan yang efektif untuk mengatasi pandemi,” Jenkisn memungkasi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More