Terima Suap Rp3,6 T dan Punya 100 Selingkuhan, Eks Bankir China Dieksekusi
Sabtu, 30 Januari 2021 - 05:51 WIB
BEIJING - Pihak berwenang China pada hari Jumat (29/1/2021) mengeksekusi mati mantan bankir top yang dituduh menerima suap senilai USD260 juta (lebih dari Rp3,6 triliun) dan melakukan bigami. Dia tenar karena memiliki lebih dari 100 wanita selingkuhan yang ia beri properti.
Lai Xiaomin , mantan chairman Huarong—salah satu perusahaan manajemen aset terbesar di China—dieksekusi mati oleh pengadilan di kota utara Tianjin.
"Jumlah suap yang diterima oleh Lai Xiaomin sangat besar, kondisi kejahatannya sangat serius dan dampak sosialnya sangat parah," tulis media pemerintah, CCTV, mengutip pernyataan Mahkamah Agung China yang telah meninjau dan menyetujui perintah eksekusi.
Laporan itu tidak merinci bagaimana Lai dieksekusi, tetapi mengatakan bahwa dia diizinkan untuk bertemu dengan kerabat dekat sebelum kematiannya.
Baca Juga: Jutawan Kanada dan Istri Cantiknya Menyamar demi Peroleh Vaksin COVID-19
Pengadilan China memiliki tingkat pelaksanaan hukuman lebih dari 99 persen, dan sangat jarang membatalkan hukuman mati. Jumlah eksekusi mati yang dilakukan setiap tahun dianggap sebagai rahasia negara.
Kelompok hak asasi Amnesty International memperkirakan negara itu adalah algojo teratas secara global, dengan ribuan dieksekusi dan dijatuhi hukuman mati setiap tahun.
Baca Juga: Jake Paul Jatuhkan Ben Askren KO Dalam 4 Detik!
Lai Xiaomin , mantan chairman Huarong—salah satu perusahaan manajemen aset terbesar di China—dieksekusi mati oleh pengadilan di kota utara Tianjin.
"Jumlah suap yang diterima oleh Lai Xiaomin sangat besar, kondisi kejahatannya sangat serius dan dampak sosialnya sangat parah," tulis media pemerintah, CCTV, mengutip pernyataan Mahkamah Agung China yang telah meninjau dan menyetujui perintah eksekusi.
Laporan itu tidak merinci bagaimana Lai dieksekusi, tetapi mengatakan bahwa dia diizinkan untuk bertemu dengan kerabat dekat sebelum kematiannya.
Baca Juga: Jutawan Kanada dan Istri Cantiknya Menyamar demi Peroleh Vaksin COVID-19
Pengadilan China memiliki tingkat pelaksanaan hukuman lebih dari 99 persen, dan sangat jarang membatalkan hukuman mati. Jumlah eksekusi mati yang dilakukan setiap tahun dianggap sebagai rahasia negara.
Kelompok hak asasi Amnesty International memperkirakan negara itu adalah algojo teratas secara global, dengan ribuan dieksekusi dan dijatuhi hukuman mati setiap tahun.
Baca Juga: Jake Paul Jatuhkan Ben Askren KO Dalam 4 Detik!
tulis komentar anda