Di PBB, AS dengan Tegas Dukung Solusi Dua Negara Israel dan Palestina
Rabu, 27 Januari 2021 - 10:02 WIB
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendukung solusi dua negara antara Israel dan Palestina dan akan membatalkan beberapa keputusan Donald Trump .
Pelaksana Duta Besar AS untuk PBB Richard Mills meyakinkan Dewan Keamanan PBB pada Selasa (26/1) waktu setempat.
Baca Juga: Ibrahimovic Dituduh Rasis, Pogba: Ayo Jangan Bercanda
Palestina menginginkan negara di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya. Semua wilayah itu direbut Israel pada 1967.
Namun, sesuai proposal perdamaian yang gagal oleh mantan Presiden Donald Trump, Washington akan mengakui permukiman Yahudi di wilayah pendudukan sebagai bagian dari Israel.
Richard Mills mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa, “Washington akan mendesak Israel dan Palestina untuk menghindari langkah-langkah sepihak yang membuat solusi dua negara lebih sulit, seperti aneksasi wilayah, aktivitas pemukiman, pembongkaran, hasutan untuk melakukan kekerasan dan memberikan kompensasi bagi individu yang dipenjara atas tindakan terorisme.”
“Kami berharap akan mungkin untuk mulai bekerja perlahan-lahan membangun kompetensi di kedua sisi untuk menciptakan lingkungan di mana kita mungkin sekali lagi dapat membantu memajukan solusi,” papar Mills kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB.
Dia mengatakan, pemerintahan Biden bermaksud mengembalikan bantuan Palestina dan mengambil langkah-langkah untuk membuka kembali misi diplomatik Palestina di Washington.
Di era Trump, Washington memotong sekitar USD360 juta dana tahunan untuk badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina (UNRWA).
"Kami tidak melakukan langkah-langkah ini untuk mendukung kepemimpinan Palestina," papar Mills.
"Bantuan AS bermanfaat bagi jutaan warga Palestina biasa dan membantu melestarikan lingkungan yang stabil yang bermanfaat bagi warga Palestina dan Israel," ujar dia.
Baca Juga: American Muslim & a Lost Generation
Dia menambahkan Washington dengan teguh mendukung aliansinya Israel dan akan terus melawan bias apa pun terhadap negara itu di Perserikatan Bangsa-Bangsa atau badan internasional lainnya.
Mills menjelaskan, pemerintahan Biden akan terus mendesak negara-negara lain menormalkan hubungan dengan Israel, meski mengakui itu "bukan pengganti perdamaian Israel-Palestina."
Baca Juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2020 Turun Jadi 37 Setara Negara Gambia
Dalam apa yang secara luas dipandang sebagai salah satu dari sedikit keberhasilan kebijakan luar negeri Trump, Washington mendapatkan perjanjian akhir tahun lalu oleh empat negara Arab yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko untuk mulai menormalisasi hubungan dengan Israel.
Pelaksana Duta Besar AS untuk PBB Richard Mills meyakinkan Dewan Keamanan PBB pada Selasa (26/1) waktu setempat.
Baca Juga: Ibrahimovic Dituduh Rasis, Pogba: Ayo Jangan Bercanda
Palestina menginginkan negara di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya. Semua wilayah itu direbut Israel pada 1967.
Namun, sesuai proposal perdamaian yang gagal oleh mantan Presiden Donald Trump, Washington akan mengakui permukiman Yahudi di wilayah pendudukan sebagai bagian dari Israel.
Richard Mills mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa, “Washington akan mendesak Israel dan Palestina untuk menghindari langkah-langkah sepihak yang membuat solusi dua negara lebih sulit, seperti aneksasi wilayah, aktivitas pemukiman, pembongkaran, hasutan untuk melakukan kekerasan dan memberikan kompensasi bagi individu yang dipenjara atas tindakan terorisme.”
“Kami berharap akan mungkin untuk mulai bekerja perlahan-lahan membangun kompetensi di kedua sisi untuk menciptakan lingkungan di mana kita mungkin sekali lagi dapat membantu memajukan solusi,” papar Mills kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB.
Dia mengatakan, pemerintahan Biden bermaksud mengembalikan bantuan Palestina dan mengambil langkah-langkah untuk membuka kembali misi diplomatik Palestina di Washington.
Di era Trump, Washington memotong sekitar USD360 juta dana tahunan untuk badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina (UNRWA).
"Kami tidak melakukan langkah-langkah ini untuk mendukung kepemimpinan Palestina," papar Mills.
"Bantuan AS bermanfaat bagi jutaan warga Palestina biasa dan membantu melestarikan lingkungan yang stabil yang bermanfaat bagi warga Palestina dan Israel," ujar dia.
Baca Juga: American Muslim & a Lost Generation
Dia menambahkan Washington dengan teguh mendukung aliansinya Israel dan akan terus melawan bias apa pun terhadap negara itu di Perserikatan Bangsa-Bangsa atau badan internasional lainnya.
Mills menjelaskan, pemerintahan Biden akan terus mendesak negara-negara lain menormalkan hubungan dengan Israel, meski mengakui itu "bukan pengganti perdamaian Israel-Palestina."
Baca Juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2020 Turun Jadi 37 Setara Negara Gambia
Dalam apa yang secara luas dipandang sebagai salah satu dari sedikit keberhasilan kebijakan luar negeri Trump, Washington mendapatkan perjanjian akhir tahun lalu oleh empat negara Arab yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko untuk mulai menormalisasi hubungan dengan Israel.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda