Iran Alami Lonjakan Kasus Covid-19 Tertinggi dalam Sebulan Lebih
Sabtu, 16 Mei 2020 - 04:02 WIB
Pada Kamis kemarin Jahanpour mengatakan bahwa provinsi Khorasan Utara di timur laut mungkin juga mendekati "kondisi kritis".
Khuzestan sejauh ini adalah satu-satunya provinsi di Iran di mana pihak berwenang telah menerapkan kembali langkah-langkah ketat seperti menutup bisnis setelah pelonggaran penguncuan di seluruh negeri pada bulan April.
Iran berhenti menerbitkan angka virus Corona per provinsi pada bulan lalu.
Seorang juru bicara satuan tugas virus provinsi itu, Reza Nejati, mengatakan sekolah di wilayah itu tidak akan dibuka kembali pada akhir pekan ini, kantor berita ISNA melaporkan.
Iran menutup sekolah pada awal Maret bersama dengan universitas dan tempat-tempat umum termasuk bioskop untuk membendung penyebaran virus.
Tetapi minggu lalu mereka mengumumkan sekolah akan dibuka kembali pada hari Sabtu dengan hanya guru yang hadir karena kehadiran siswa tidak wajib.
Pemerintah juga membuka kembali masjid pada hari Rabu selama tiga malam sehingga para jamaah dapat salat selama salah satu waktu paling suci tahun ini untuk umat Islam.
Pembukaan kembali masjid-masji di Iran diberikan untuk mendapatkan Lailatul Qadar, titik tertinggi selama bulan puasa Ramadhan. (Baca: Kasus Covid-19 Menurun, Iran-Irak Buka Masjid di 10 Terakhir Ramadhan )
Iran telah berjuang untuk membendung virus Corona baru yang menyebabkan penyakit Covid-19 sejak kasus pertamanya muncul pada pertengahan Februari lalu.
Namun para ahli di dalam dan luar negeri telah menyuarakan rasa skeptisnya tentang angka resmi yang dirilis oleh Iran. Mereka mengatakan jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Khuzestan sejauh ini adalah satu-satunya provinsi di Iran di mana pihak berwenang telah menerapkan kembali langkah-langkah ketat seperti menutup bisnis setelah pelonggaran penguncuan di seluruh negeri pada bulan April.
Iran berhenti menerbitkan angka virus Corona per provinsi pada bulan lalu.
Seorang juru bicara satuan tugas virus provinsi itu, Reza Nejati, mengatakan sekolah di wilayah itu tidak akan dibuka kembali pada akhir pekan ini, kantor berita ISNA melaporkan.
Iran menutup sekolah pada awal Maret bersama dengan universitas dan tempat-tempat umum termasuk bioskop untuk membendung penyebaran virus.
Tetapi minggu lalu mereka mengumumkan sekolah akan dibuka kembali pada hari Sabtu dengan hanya guru yang hadir karena kehadiran siswa tidak wajib.
Pemerintah juga membuka kembali masjid pada hari Rabu selama tiga malam sehingga para jamaah dapat salat selama salah satu waktu paling suci tahun ini untuk umat Islam.
Pembukaan kembali masjid-masji di Iran diberikan untuk mendapatkan Lailatul Qadar, titik tertinggi selama bulan puasa Ramadhan. (Baca: Kasus Covid-19 Menurun, Iran-Irak Buka Masjid di 10 Terakhir Ramadhan )
Iran telah berjuang untuk membendung virus Corona baru yang menyebabkan penyakit Covid-19 sejak kasus pertamanya muncul pada pertengahan Februari lalu.
Namun para ahli di dalam dan luar negeri telah menyuarakan rasa skeptisnya tentang angka resmi yang dirilis oleh Iran. Mereka mengatakan jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda