Baru Jabat Presiden AS, Biden Hendak Dimakzulkan atas Tuduhan Korupsi

Jum'at, 22 Januari 2021 - 09:01 WIB
Media itu sangat dipromosikan oleh Trump di akhir masa kepresidenannya.

Anggota parlemen Partai Republik asal Georgia yang konservatif, Austin Scott, mengatakan kepada WGXA bahwa meskipun dia menentang pemakzulan Trump, dia juga akan menentang pemakzulan Biden.

"Tidak mungkin melakukan pelanggaran yang tidak dapat dimakzulkan sebagai Presiden Amerika Serikat sebelum dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat dan saya sama sekali tidak bermaksud untuk mendukungnya dalam hal ini. Anda tidak akan melihat tanda tangan saya tentang itu," Kata Scott.

Langkah Greenaakan sia-sia karena Partai Demokrat sekarang berkuasa atas DPR dan Senat.

Greene adalah orang pertama yang terpilih menjadi Anggota Parlemen AS yang secara terbuka percaya pada teori konspirasi QAnon. Penganut teori percaya bahwa selama masa kepresidenannya, Trump mengobarkan perang melawan "Deep State" yang terdiri dari elite global yang menyembah Setan dan mengelola jaringan perdagangan seks anak di seluruh dunia. Teori tersebut kemungkinan berasal dari papan pesan internet anonim 4chan pada tahun 2017.

Orang-orang percaya para pendukung teori QAnon mengambil bagian dalam pemberontakan 6 Januari, yang bertujuan untuk memblokir sertifikasi Kongres dari hasil pemilu 3 November 2020. Trump mengeklaim bahwa kemenangan Biden adalah penipuan dan pada pertemuan umum "Stop the Steal" di luar Gedung Putih beberapa jam sebelum pemberontakan, dia mendesak para pengikutnya untuk mengambil tindakan dalam membela demokrasi Amerika.



Lima orang tewas dalam serangan di Capitol termasuk seorang petugas polisi. Para perusuh sempat menduduki Gedung Capitol AS serta melakukan penjarahan, tapi polisi segera mengusir para perusuh dari aula dan anggota parlemen berkumpul kembali.

Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris dilantik pada hari Rabu di bawah pengawasan 25.000 tentara Garda Nasional, yang dibawa ke garnisun ibu kota untuk mengantisipasi serangan kekerasan lebih lanjut dari massa pro-Trump yang pada akhirnya tidak terwujud.
(min)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More