ISIS Klaim Bom Bunuh Diri Kembar Baghdad, Korban Tewas 32 Orang
Jum'at, 22 Januari 2021 - 09:16 WIB
BAGHDAD - Kelompok ISIS mengeklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri kembar yang mengguncang Ibu Kota Irak , Baghdad, pada Kamis. Korban tewas hingga Jumat (22/1/2021) telah bertambah menjadi 32 orang.
Awalnya dilaporkan korban tewas dalam dua serangan bom bunuh diri itu sebanyak 28 orang dengan korban luka mencapai 73 orang.
Kelompok teroris ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) melalui sebuah pesan di saluran Telegram mengeklaim bahwa dua orangnya meledakkan diri di Tayaran Square di pusat Baghdad.
Wartawan Reuters yang tiba setelah ledakan melihat genangan darah dan sepatu yang berserakan di lokasi kejadian, sebuah pasar pakaian di Tayaran Square di pusat kota Baghdad. Otoritas kesehatan mengatakan sedikitnya 110 orang terluka.
Serangan dua bom pada hari Kamis terjadi di pasar yang sama dengan serangan besar terakhir pada Januari 2018 yang saat itu korban meninggal mencapai 27 orang.
Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi mengadakan pertemuan mendadak dengan komandan keamanan tinggi untuk membahas serangan bom tersebut. Tak lama kemudian, dia memecat pejabat senior, komandan pasukan keamanan dan polisi.
Pemerintah Kadhimi mengatakan ada pelanggaran keamanan, yang memungkinkan terjadinya pemboman.
Pelaksana Tugas Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Daniel Smith, dengan cepat mengutuk serangan teroris tersebut.
"Itu adalah tindakan keji dari pembunuhan massal dan pengingat serius akan terorisme yang terus mengancam nyawa warga Irak yang tidak bersalah," katanya.
Smith menjabat sampai Anthony Blinken, calon Menteri Luar Negeri pilihan Presiden Joe Biden dikonfirmasi oleh Senat.
Awalnya dilaporkan korban tewas dalam dua serangan bom bunuh diri itu sebanyak 28 orang dengan korban luka mencapai 73 orang.
Kelompok teroris ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) melalui sebuah pesan di saluran Telegram mengeklaim bahwa dua orangnya meledakkan diri di Tayaran Square di pusat Baghdad.
Wartawan Reuters yang tiba setelah ledakan melihat genangan darah dan sepatu yang berserakan di lokasi kejadian, sebuah pasar pakaian di Tayaran Square di pusat kota Baghdad. Otoritas kesehatan mengatakan sedikitnya 110 orang terluka.
Serangan dua bom pada hari Kamis terjadi di pasar yang sama dengan serangan besar terakhir pada Januari 2018 yang saat itu korban meninggal mencapai 27 orang.
Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi mengadakan pertemuan mendadak dengan komandan keamanan tinggi untuk membahas serangan bom tersebut. Tak lama kemudian, dia memecat pejabat senior, komandan pasukan keamanan dan polisi.
Pemerintah Kadhimi mengatakan ada pelanggaran keamanan, yang memungkinkan terjadinya pemboman.
Pelaksana Tugas Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Daniel Smith, dengan cepat mengutuk serangan teroris tersebut.
"Itu adalah tindakan keji dari pembunuhan massal dan pengingat serius akan terorisme yang terus mengancam nyawa warga Irak yang tidak bersalah," katanya.
Smith menjabat sampai Anthony Blinken, calon Menteri Luar Negeri pilihan Presiden Joe Biden dikonfirmasi oleh Senat.
(min)
tulis komentar anda