Berlomba Ciptakan Teknologi Kereta Cepat, China Juaranya
Kamis, 21 Januari 2021 - 05:37 WIB
“Dengan adanya infrastruktur kereta api cepat, perjalanan dari Beijing menuju Zhangjiakou kini dapat ditempuh hanya dalam 47 menit, sedangkan sebelumnya perjalanan itu memerlukan waktu hingga tiga jam,” ungkap China State Railway Group. Selain itu, China membangun kereta api cepat musim dingin anti-beku.
China State Railway Group mengatakan kereta api CR400AF-G dapat beroperasi hingga 350 kilometer per jam dan bertahan di tengah suhu -40 derajat Celsius. Sejak diperkenalkan kepada publik pada 6 Januari lalu, kereta yang dikembangkan Fuxing tersebut akan beroperasi dari Beijing menuju Shenyang dan Harbin.
Di media sosial (medsos), China Railway Beijing Group, anak perusahaan dari China State Railway Group, menyatakan CR400AF-G sedang menjalani optimisasi komponen dan kapabilitas. Beberapa di antaranya ialah penggunaan baut yang tahan melawan suhu rendah, pencegahan agar salju tidak masuk, dan baja anti-karat.
Kereta tersebut juga didesain secara ramping dengan menggunakan alumunium ringan sehingga mengurangi penggunaan energi. Direktur China Railway Beijing Group, Zhou Song, mengatakan sistem rem juga didesain sedemikian rupa sehingga ketika berhenti di sebuah stasiun perangkatnya tidak akan membeku.
“Jika kereta berhenti di Harbin selama sejam akibat cuaca sangat ekstrem di musim dingin, sistem remnya biasanya akan membeku dan tidak akan dapat digunakan untuk sementara waktu. Adapun dalam sistem terbaru, rem akan dapat digunakan dari waktu ke waktu, sekalipun mangkal berjam-jam,” kata Zhou.
China bukanlah satu-satunya negara yang mengembangkan kereta api cepat untuk kondisi ekstrem. Tahun lalu, Jepang juga meluncurkan kereta anti-gempa N700S. Kereta jurusan Tokyo - Shin itu tidak hanya dapat meluncur 360 kilometer per jam, tapi juga dirancang mampu beroperasi saat terjadi gempa bumi.
N700S merupakan salah satu kereta api tercepat di dunia dan kini masuk dalam barisan Tokaido Shinkansen. Meski dapat melaju amat cepat, kecepatan selama operasi akan dibatasi hanya sampai 285 kilometer per jam. Ini merupakan kereta peluru terbaru milik Central Japan Railway dalam 13 tahun terakhir.
Awalnya, kereta tersebut dirancang untuk melayani turis lokal dan asing menyusul akan digelarnya Olimpiade Tokyo pada tahun ini sebelum akhirnya ditunda pada 2021. Tokaido Shinkansen juga menjadi transportasi kereta cepat utama dan pertama selama pagelaran Olimpiade Musim Panas di Jepang pada 1964.
Dari segi desain, N700S tidak terlalu berbeda dengan model sebelumnya N700 dan N700A, kecuali logo barunya yang elegan. Namun, secara detail, N700S mengalami sedikit perubahan di bagian pipi dan lampu depan. Di bagian dalam, setiap kursi dilengkapi colokan listrik menyusul tingginya penggunaan ponsel.
Lampu di bagian dalam memancarkan cahaya yang lebih lembut hingga menciptakan suasana yang lebih tenang. Tempat penyimpanan barang dan tas di bagian atas akan menyala di setiap stasiun untuk mengingatkan penumpang atas barang mereka. Kereta terbaru juga dilengkapi gudang bagasi yang lebih luas.
China State Railway Group mengatakan kereta api CR400AF-G dapat beroperasi hingga 350 kilometer per jam dan bertahan di tengah suhu -40 derajat Celsius. Sejak diperkenalkan kepada publik pada 6 Januari lalu, kereta yang dikembangkan Fuxing tersebut akan beroperasi dari Beijing menuju Shenyang dan Harbin.
Di media sosial (medsos), China Railway Beijing Group, anak perusahaan dari China State Railway Group, menyatakan CR400AF-G sedang menjalani optimisasi komponen dan kapabilitas. Beberapa di antaranya ialah penggunaan baut yang tahan melawan suhu rendah, pencegahan agar salju tidak masuk, dan baja anti-karat.
Kereta tersebut juga didesain secara ramping dengan menggunakan alumunium ringan sehingga mengurangi penggunaan energi. Direktur China Railway Beijing Group, Zhou Song, mengatakan sistem rem juga didesain sedemikian rupa sehingga ketika berhenti di sebuah stasiun perangkatnya tidak akan membeku.
“Jika kereta berhenti di Harbin selama sejam akibat cuaca sangat ekstrem di musim dingin, sistem remnya biasanya akan membeku dan tidak akan dapat digunakan untuk sementara waktu. Adapun dalam sistem terbaru, rem akan dapat digunakan dari waktu ke waktu, sekalipun mangkal berjam-jam,” kata Zhou.
China bukanlah satu-satunya negara yang mengembangkan kereta api cepat untuk kondisi ekstrem. Tahun lalu, Jepang juga meluncurkan kereta anti-gempa N700S. Kereta jurusan Tokyo - Shin itu tidak hanya dapat meluncur 360 kilometer per jam, tapi juga dirancang mampu beroperasi saat terjadi gempa bumi.
N700S merupakan salah satu kereta api tercepat di dunia dan kini masuk dalam barisan Tokaido Shinkansen. Meski dapat melaju amat cepat, kecepatan selama operasi akan dibatasi hanya sampai 285 kilometer per jam. Ini merupakan kereta peluru terbaru milik Central Japan Railway dalam 13 tahun terakhir.
Awalnya, kereta tersebut dirancang untuk melayani turis lokal dan asing menyusul akan digelarnya Olimpiade Tokyo pada tahun ini sebelum akhirnya ditunda pada 2021. Tokaido Shinkansen juga menjadi transportasi kereta cepat utama dan pertama selama pagelaran Olimpiade Musim Panas di Jepang pada 1964.
Dari segi desain, N700S tidak terlalu berbeda dengan model sebelumnya N700 dan N700A, kecuali logo barunya yang elegan. Namun, secara detail, N700S mengalami sedikit perubahan di bagian pipi dan lampu depan. Di bagian dalam, setiap kursi dilengkapi colokan listrik menyusul tingginya penggunaan ponsel.
Lampu di bagian dalam memancarkan cahaya yang lebih lembut hingga menciptakan suasana yang lebih tenang. Tempat penyimpanan barang dan tas di bagian atas akan menyala di setiap stasiun untuk mengingatkan penumpang atas barang mereka. Kereta terbaru juga dilengkapi gudang bagasi yang lebih luas.
tulis komentar anda