Sekjen PBB Sambut Baik Rencana Penyelenggaraan Pemilu di Palestina
Senin, 18 Januari 2021 - 03:37 WIB
NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB , Antonio Guterres menyambut baik keputusan Presiden Palestina , Mahmoud Abbas untuk mengadakan pemilihan presiden dan legislatif. Ini akan menjadi pemilihan umum (pemilu) pertama di Palestina dalam kurun waktu 15 tahun terakhir.
"Penyelenggaraan pemilu di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur dan Gaza akan menjadi langkah penting menuju persatuan Palestina," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric.
Guterres, menurut Dujarric,berharap bahwa pemilihan parlemen yang direncanakan pada bulan Mei dan pemilihan presiden pada bulan Juli, akan berkontribusi untuk memulai kembali proses menuju solusi dua negaraberdasarkan perjanjian pra-1967, dan sesuai dengan resolusi PBB yang relevan, perjanjian bilateral dan hukum internasional.
"PBB siap untuk mendukung semua upaya di pihak Palestina untuk dapat menggunakan hak-hak demokratis penuh mereka, " ujarnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (18/1/2021).
Dia kemudian menyerukan kepada otoritas Palestina untuk memfasilitasi, memperkuat dan mendukung partisipasi politik perempuan dalam pemilu kali ini.
Pemilu parlemen terakhir di Palestina terjadi pada 2006, menghasilkan kemenangan mengejutkan oleh Hamas, menciptakan keretakan yang semakin dalam ketika Hamas merebut kendali militer di Gaza pada 2007.
"Penyelenggaraan pemilu di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur dan Gaza akan menjadi langkah penting menuju persatuan Palestina," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric.
Guterres, menurut Dujarric,berharap bahwa pemilihan parlemen yang direncanakan pada bulan Mei dan pemilihan presiden pada bulan Juli, akan berkontribusi untuk memulai kembali proses menuju solusi dua negaraberdasarkan perjanjian pra-1967, dan sesuai dengan resolusi PBB yang relevan, perjanjian bilateral dan hukum internasional.
"PBB siap untuk mendukung semua upaya di pihak Palestina untuk dapat menggunakan hak-hak demokratis penuh mereka, " ujarnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (18/1/2021).
Dia kemudian menyerukan kepada otoritas Palestina untuk memfasilitasi, memperkuat dan mendukung partisipasi politik perempuan dalam pemilu kali ini.
Pemilu parlemen terakhir di Palestina terjadi pada 2006, menghasilkan kemenangan mengejutkan oleh Hamas, menciptakan keretakan yang semakin dalam ketika Hamas merebut kendali militer di Gaza pada 2007.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda