Medvedev Prediksi Hubungan AS-Rusia Tetap Dingin Meski Presiden Berganti
Minggu, 17 Januari 2021 - 23:21 WIB
MOSKOW - Hubungan antara Moskow dan Washington kemungkinan akan tetap sangat dingin dengan pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) yang akan melanjutkan kebijakan anti-Rusia yang keras. Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia , Dmitry Medvedev.
"Hubungan kami kemungkinan akan tetap sangat dingin di tahun-tahun mendatang. Dan, saat ini kami tidak mengharapkan apapun kecuali kelanjutan dari kebijakan anti-Rusia yang keras," kata Medvedev dengan mengacu pada dimulainya pekerjaan Presiden terpilih AS, Joe Biden.
"Rusia, sebaliknya, siap untuk bekerja dengan presiden AS mana pun, siap untuk memulihkan kerja sama di berbagai bidang. Rusia hampir tidak dapat mengharapkan langkah timbal balik dari pemerintahan baru Amerika," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Minggu (17/1/2021).
Medvedev memperkirakan kemungkinan besar AS akan secara konsisten menerapkan kebijakan anti-Rusia. Dalam beberapa tahun terakhir, jelasnya, hubungan antara Washington dan Moskow terus menurun, tidak peduli siapa yang memimpin di Gedung Putih.
Dia menuturkan bahwa memang ada beberapa harapan untuk membalikkan dinamika negatif selama kepresidenan Donald Trump.
"Lagi pula, di tahun 2016, tampaknya hubungan kedua negara tidak bisa lebih buruk daripada di bawah Barack Obama. Namun, tahun-tahun berikutnya telah menghilangkan ilusi ini," ungkapnya.
Mantan Perdana Menteri Rusia itu menyebut, pemerintahan Trump secara konsisten memperkuat konfrontasi sistemik antara Washington dan Moskow, melanjutkan kebijakan sanksi terhadap Rusia.
Ini, paparnya, dilakukan dengan latar belakang Trump yang terus-menerus berbicara tentang keinginan untuk 'bergaul dengan Rusia'.
"Kata-katanya tidak terlalu penting, bagaimanapun, karena banyak tindakan pembatasan di Kongres didukung oleh Demokrat dan Republik, " tukas Medvedev.
"Hubungan kami kemungkinan akan tetap sangat dingin di tahun-tahun mendatang. Dan, saat ini kami tidak mengharapkan apapun kecuali kelanjutan dari kebijakan anti-Rusia yang keras," kata Medvedev dengan mengacu pada dimulainya pekerjaan Presiden terpilih AS, Joe Biden.
"Rusia, sebaliknya, siap untuk bekerja dengan presiden AS mana pun, siap untuk memulihkan kerja sama di berbagai bidang. Rusia hampir tidak dapat mengharapkan langkah timbal balik dari pemerintahan baru Amerika," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Minggu (17/1/2021).
Medvedev memperkirakan kemungkinan besar AS akan secara konsisten menerapkan kebijakan anti-Rusia. Dalam beberapa tahun terakhir, jelasnya, hubungan antara Washington dan Moskow terus menurun, tidak peduli siapa yang memimpin di Gedung Putih.
Dia menuturkan bahwa memang ada beberapa harapan untuk membalikkan dinamika negatif selama kepresidenan Donald Trump.
"Lagi pula, di tahun 2016, tampaknya hubungan kedua negara tidak bisa lebih buruk daripada di bawah Barack Obama. Namun, tahun-tahun berikutnya telah menghilangkan ilusi ini," ungkapnya.
Mantan Perdana Menteri Rusia itu menyebut, pemerintahan Trump secara konsisten memperkuat konfrontasi sistemik antara Washington dan Moskow, melanjutkan kebijakan sanksi terhadap Rusia.
Ini, paparnya, dilakukan dengan latar belakang Trump yang terus-menerus berbicara tentang keinginan untuk 'bergaul dengan Rusia'.
"Kata-katanya tidak terlalu penting, bagaimanapun, karena banyak tindakan pembatasan di Kongres didukung oleh Demokrat dan Republik, " tukas Medvedev.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda