Setelah Jokowi, Giliran Erdogan Disuntik Vaksin Sinovac
Jum'at, 15 Januari 2021 - 14:05 WIB
ANKARA - Turki telah meluncurkan program vaksinasi COVID-19 secara nasional. Program itu diluncurkan setelah pemerintah Turki menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinovac dari China .
Turki mulai memberikan vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac China kepada petugas kesehatan pada hari Rabu. Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjalani vaksinasi sehari setelahnya.
Erdogan menerima dosis vaksin pertamanya di Rumah Sakit Ibu Kota Ankara. Dia tiba bersama Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca, yang telah menerima vaksin pertama di negara itu sehari sebelumnya.
Erdogan mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di depan kamera televisi. Menurut juru bicara Partai AK, hal itu bertujuan untuk mengurangi keraguan publik tentang keefektifan vaksin tersebut.
Berbicara kepada wartawan di luar rumah sakit, Erdogan mengatakan dia dan anggota senior Partai AK semua diinokulasi, dan mendesak politisi lain untuk mendukung vaksin tersebut.
“Jumlah vaksin pada tahap pertama sudah jelas. Sekarang, 25-30 juta dosis lagi akan datang dalam periode mendatang. Kami ingin melanjutkan ini dengan cepat,” katanya, seraya menambahkan bahwa semua vaksin yang masuk juga akan berasal dari Sinovac untuk saat ini seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/1/2021).
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca, berbicara setelah Erdogan meninggalkan rumah sakit, mengatakan semua warga negara itu harus divaksinasi saat giliran mereka tiba.
Koca mengatakan vaksin akan didistribusikan secara adil dalam empat tahap, mengikuti prioritas yang ditetapkan oleh Dewan Sains.
Tahap pertama dan kedua dari kebutuhan inokulasi melibatkan petugas kesehatan, pejabat pemerintah, dan orang tua. Dua tahap terakhir bertujuan untuk mencakup seluruh populasi seperti dikutip dari Arab News.
Turki memiliki tiga juta dosis awal Sinovac dari 50 juta dosis yang menunggu untuk dikirim.
Negara ini telah mencatat lebih dari 2,3 juta kasus virus, serta 23.495 kematian.
Erdogan menyusul Presiden Jokowi yang beberapa hari lalu telah disuntik dengan vaksin Sinovac. Selain Indonesia dan Turki, Brasil dan Singapura adalah negara yang menggunakan vaksin buatan China tersebut.
Bulan lalu, peneliti Turki mengatakan vaksin Sinovac efektif 91,25%, sedangkan data Indonesia menyatakan efektif 65,3%. Keduanya merupakan hasil sementara dari uji coba tahap akhir. Sementara di Brasil, tingkat kemajuran vaksin Sinovac mencapai 50,4%.
Turki mulai memberikan vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac China kepada petugas kesehatan pada hari Rabu. Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjalani vaksinasi sehari setelahnya.
Erdogan menerima dosis vaksin pertamanya di Rumah Sakit Ibu Kota Ankara. Dia tiba bersama Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca, yang telah menerima vaksin pertama di negara itu sehari sebelumnya.
Erdogan mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di depan kamera televisi. Menurut juru bicara Partai AK, hal itu bertujuan untuk mengurangi keraguan publik tentang keefektifan vaksin tersebut.
Berbicara kepada wartawan di luar rumah sakit, Erdogan mengatakan dia dan anggota senior Partai AK semua diinokulasi, dan mendesak politisi lain untuk mendukung vaksin tersebut.
“Jumlah vaksin pada tahap pertama sudah jelas. Sekarang, 25-30 juta dosis lagi akan datang dalam periode mendatang. Kami ingin melanjutkan ini dengan cepat,” katanya, seraya menambahkan bahwa semua vaksin yang masuk juga akan berasal dari Sinovac untuk saat ini seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/1/2021).
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca, berbicara setelah Erdogan meninggalkan rumah sakit, mengatakan semua warga negara itu harus divaksinasi saat giliran mereka tiba.
Koca mengatakan vaksin akan didistribusikan secara adil dalam empat tahap, mengikuti prioritas yang ditetapkan oleh Dewan Sains.
Tahap pertama dan kedua dari kebutuhan inokulasi melibatkan petugas kesehatan, pejabat pemerintah, dan orang tua. Dua tahap terakhir bertujuan untuk mencakup seluruh populasi seperti dikutip dari Arab News.
Turki memiliki tiga juta dosis awal Sinovac dari 50 juta dosis yang menunggu untuk dikirim.
Negara ini telah mencatat lebih dari 2,3 juta kasus virus, serta 23.495 kematian.
Erdogan menyusul Presiden Jokowi yang beberapa hari lalu telah disuntik dengan vaksin Sinovac. Selain Indonesia dan Turki, Brasil dan Singapura adalah negara yang menggunakan vaksin buatan China tersebut.
Bulan lalu, peneliti Turki mengatakan vaksin Sinovac efektif 91,25%, sedangkan data Indonesia menyatakan efektif 65,3%. Keduanya merupakan hasil sementara dari uji coba tahap akhir. Sementara di Brasil, tingkat kemajuran vaksin Sinovac mencapai 50,4%.
(ber)
tulis komentar anda