Inggris Galang Rp14 Triliun untuk Indonesia dan Negara Lain Akses Vaksin

Selasa, 12 Januari 2021 - 01:02 WIB
Sekretaris Jendral PBB Antonio Guterres mengatakan, “Di tengah perang dunia kedua yang masih jauh dari kemenangan, Winston Churchill dan Franklin Roosevelt – yang kemudian bergabung dengan para pemimpin China, Prancis, Uni Soviet saat itu, dan kekuatan sekutu lainnya – dengan berani menetapkan visi untuk membebaskan dunia dari ketakutan dan kekurangan, melalui kerja sama.”

Dia menambahkan, “Visi ini terwujud menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan pada hari ini tepat 75 tahun yang lalu diadakanlah pertemuan pertama Sidang Umum PBB di London.”

“Dengan adanya gejolak global saat ini, saya merasa terhormat untuk mengunjungi Inggris secara virtual guna memperingati kejadian (bersejarah) tersebut, memperbarui tujuan kita untuk bersama-sama mengatasi tantangan global, serta merayakan negara (Inggris) yang berperan penting dalam menciptakan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang pada hari ini tetap menjadi negara anggota yang krusial, terutama menjelang COP26 di Glasgow," ungkap dia.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins menjelaskan, “Saya bangga Inggris telah berhasil mengumpulkan USD1 miliar untuk membantu Indonesia dan negara lain di seluruh dunia mendapatkan vaksin COVID-19.”

“Ini adalah jumlah yang sangat besar, yang menunjukkan skala tantangan di depan kita, dan kesediaan Inggris untuk membantu Indonesia dan negara lain,” ujar dia.

Dia juga menjelaskan, “Bersama dengan penelitian vaksin kami dan upaya untuk meningkatkan kemampuan diagnostik dan perawatan, keberhasilan ini menunjukkan Inggris dalam posisi terbaiknya, sebagai negara yang siap memberikan yang terbaik dan terlibat dalam mengatasi masalah terbesar dunia.”

“Sudah sepatutnya kami mengumumkan hal ini pada hari Sekjen PBB memperingati ulang tahun PBB yang ke-75 dengan mengunjungi rumah pertama PBB, yaitu London – kota yang memiliki 270 kebangsaan dan 300 bahasa, di mana 1 dari 3 penduduk London lahir di luar Inggris,” tutur dia.

“Keragaman ini merupakan kekuatan yang sangat besar, dalam menjadikan London sebagai pusat global ide, perdagangan, dan budaya yang hebat. Indonesia dan Inggris memiliki komitmen yang kuat untuk komunitas yang beragam dan toleran, serta untuk menemukan solusi multilateral untuk masalah bersama kita termasuk isu perubahan iklim, perdamaian dan keamanan internasional dan kesehatan global,” papar dia.

Pada Minggu, 10 Januari 2020, 75 tahun setelah pertemuan pertama Sidang Umum PBB di London, Inggris akan menjadi tuan rumah acara peringatan virtual yang akan mempertemukan Sekretaris Jenderal PBB, Lord Ahmad, dan masyarakat sipil untuk merayakan pencapaian besar tersebut. Mereka akan mendiskusikan cara membangun topik kolaborasi kita termasuk isu gender dan kesehatan.

Acara peringatan ini menandai peran Inggris dalam pembentukan PBB, yang telah merundingkan 172 penyelesaian damai yang telah mengakhiri konflik dan lebih dari 300 perjanjian internasional dari konvensi hak asasi manusia hingga perjanjian tentang penggunaan luar angkasa, perdagangan senjata, dan lautan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More