Gorbachev: Rusia Harus Minta Komitmen Biden untuk Tidak Perang Nuklir
Senin, 11 Januari 2021 - 14:27 WIB
MOSKOW - Mikhail Gorbachev mendesak Rusia agar memperbarui proposalnya kepada Amerika Serikat untuk menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk tidak perang nuklir. Menurutnya, permintaan komitmen itu harus diajukan Moskow kepada pemerintahan Joe Biden yang akan resmi dilantik 20 Januari mendatang.
Gorbachev adalah mantan Presiden Uni Soviet, negara yang sudah bubar dan kini menjadi Rusia. (Baca: Anggap Pengkhianat, Massa Pro-Trump Hendak Gantung Wapres Pence di Capitol )
Pernyataan kedua negara untuk tidak perang nuklir dibuat oleh Presien Gorbachev dan Presiden Ronald Reagan dari Amerika Serikat.
"Dinyatakan dalam pernyataan bersama; 'Perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh dilakukan. Mereka (kedua pihak) tidak akan berusaha untuk mencapai superioritas militer'. Omong-omong, Rusia baru-baru ini menawarkan kepada Amerika untuk mengulangi formula ini. Pemerintahan baru (AS) sedang dalam perjalanan, jadi tawaran ini harus diulang," kata Gorbachev seperti dikutip Sputniknews, Senin (11/1/2021).
Pada Juli lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow prihatin dengan penolakan Washington untuk mengulangi prinsip dasar itu. (Baca juga: Pakar Bingung Sriwijaya Air Melesat 10.900 Kaki dalam 4 Menit lalu Terjun )
Gorbachev, yang merupakan presiden pertama dan terakhir Uni Soviet, mencatat bahwa hasil pertemuan pertamanya dengan mendiang Presiden AS Ronald Reagan di KTT Jenewa pada tahun 1985 tetap relevan, terutama pernyataan menentang perang nuklir.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Gorbachev adalah mantan Presiden Uni Soviet, negara yang sudah bubar dan kini menjadi Rusia. (Baca: Anggap Pengkhianat, Massa Pro-Trump Hendak Gantung Wapres Pence di Capitol )
Pernyataan kedua negara untuk tidak perang nuklir dibuat oleh Presien Gorbachev dan Presiden Ronald Reagan dari Amerika Serikat.
"Dinyatakan dalam pernyataan bersama; 'Perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh dilakukan. Mereka (kedua pihak) tidak akan berusaha untuk mencapai superioritas militer'. Omong-omong, Rusia baru-baru ini menawarkan kepada Amerika untuk mengulangi formula ini. Pemerintahan baru (AS) sedang dalam perjalanan, jadi tawaran ini harus diulang," kata Gorbachev seperti dikutip Sputniknews, Senin (11/1/2021).
Pada Juli lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow prihatin dengan penolakan Washington untuk mengulangi prinsip dasar itu. (Baca juga: Pakar Bingung Sriwijaya Air Melesat 10.900 Kaki dalam 4 Menit lalu Terjun )
Gorbachev, yang merupakan presiden pertama dan terakhir Uni Soviet, mencatat bahwa hasil pertemuan pertamanya dengan mendiang Presiden AS Ronald Reagan di KTT Jenewa pada tahun 1985 tetap relevan, terutama pernyataan menentang perang nuklir.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(min)
tulis komentar anda