Empat Mantan Presiden AS Kecam Penyerbuan US Capitol, Obama: Itu Aib
Kamis, 07 Januari 2021 - 15:08 WIB
WASHINGTON - Empat mantan Presiden Amerika Serikat (AS) mengecam penyerbuan gedung US Capitol oleh pendukung Presiden Donald Trump.
(BACA JUGA : China Doakan Kondisi AS Kembali Stabil Pasca Penyerbuan Gedung Parlemen )
Penyerbuan terjadi saat Kongres menggelar sidang untuk sertifikasi suara Electoral College.
Presiden AS ke-43, George W Bush, dalam pernyataannya menyebut insiden itu "memuakkan dan memilukan.”
"Laura dan saya menyaksikan adegan kekacauan yang terjadi di kursi pemerintah negara kita dengan rasa tidak percaya dan cemas. Itu adalah pemandangan yang memuakkan dan memilukan. Beginilah hasil pemilu diperdebatkan di republik pisang, bukan republik demokratis kita," tegas mantan presiden dari Partai Republik itu. (Baca Juga: Dunia Terkejut Melihat Ulah Pendukung Trump Duduki Gedung US Capitol)
Mantan Presiden Barack Obama mengkritik Trump atas kekerasan itu dan menyebut penyerangan itu sebagai "aib besar" dan "aib" bagi AS. (Baca Juga: Kalangan Bisnis Desak Trump Segera Dipecat untuk Jaga Demokrasi)
"Sejarah akan mengingat dengan tepat kekerasan hari ini di Capitol, yang dipicu presiden yang sedang menjabat yang terus berbohong tanpa dasar tentang hasil pemilu yang sah, sebagai momen yang sangat tidak menghormati dan memalukan bagi bangsa kita," ujar mantan presiden dari Partai Demokrat itu. (Baca Juga: Demokrat Tuntut Trump Segera Dipecat atau Diusir dari Gedung Putih)
"Tapi kita akan bercanda jika kita memperlakukannya sebagai kejutan total," tutur Obama. (Baca Juga: Anggota Kongres AS Kembali Bersidang, Sahkan Kemenangan Pemilu Biden)
Mantan Presiden AS Bill Clinton menjuluki insiden itu sebagai "serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Capitol kita, Konstitusi kita, dan negara kita."
(BACA JUGA : China Doakan Kondisi AS Kembali Stabil Pasca Penyerbuan Gedung Parlemen )
Penyerbuan terjadi saat Kongres menggelar sidang untuk sertifikasi suara Electoral College.
Presiden AS ke-43, George W Bush, dalam pernyataannya menyebut insiden itu "memuakkan dan memilukan.”
"Laura dan saya menyaksikan adegan kekacauan yang terjadi di kursi pemerintah negara kita dengan rasa tidak percaya dan cemas. Itu adalah pemandangan yang memuakkan dan memilukan. Beginilah hasil pemilu diperdebatkan di republik pisang, bukan republik demokratis kita," tegas mantan presiden dari Partai Republik itu. (Baca Juga: Dunia Terkejut Melihat Ulah Pendukung Trump Duduki Gedung US Capitol)
Mantan Presiden Barack Obama mengkritik Trump atas kekerasan itu dan menyebut penyerangan itu sebagai "aib besar" dan "aib" bagi AS. (Baca Juga: Kalangan Bisnis Desak Trump Segera Dipecat untuk Jaga Demokrasi)
"Sejarah akan mengingat dengan tepat kekerasan hari ini di Capitol, yang dipicu presiden yang sedang menjabat yang terus berbohong tanpa dasar tentang hasil pemilu yang sah, sebagai momen yang sangat tidak menghormati dan memalukan bagi bangsa kita," ujar mantan presiden dari Partai Demokrat itu. (Baca Juga: Demokrat Tuntut Trump Segera Dipecat atau Diusir dari Gedung Putih)
"Tapi kita akan bercanda jika kita memperlakukannya sebagai kejutan total," tutur Obama. (Baca Juga: Anggota Kongres AS Kembali Bersidang, Sahkan Kemenangan Pemilu Biden)
Mantan Presiden AS Bill Clinton menjuluki insiden itu sebagai "serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Capitol kita, Konstitusi kita, dan negara kita."
tulis komentar anda