Pemerintah Jepang Isyaratkan Umumkan Keadaan Darurat di Tokyo
Senin, 04 Januari 2021 - 23:30 WIB
TOKYO - Pemerintah Jepang mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat untuk wilayah metropolitan Tokyo Raya karena kasus virus Corona terus meningkat. Ini menimbulkan keraguan baru apakah negara itu tetap dapat menjadi tuan rumah Olimpiade 2021 dan meminimalkan kerusakan ekonomi.
Jepang mencatatkan rekor 4.520 kasus baru pada 31 Desember. Kondisi ini mendorong Tokyo dan tiga prefektur lain untuk mendesak pemerintah pusat menyatakan deklarasi keadaan darurat. ( )
Suga, dalam konferensi pers di Tokyo, menjelaskan alasan dia kemungkinan menyetujui deklrasi keadaan darurat ini. Dia mengatakan, salah satu alasanya adalah tidak ada tanda-tanda penurunan kasus Covid-19 di wilayah Tokyo dan tiga prefektur di sekitarnya.
"Bahkan selama tiga hari liburan Tahun Baru, kasus tidak turun di wilayah Tokyo yang lebih besar. Kami merasa perlu pesan yang lebih kuat,” kata Suga, seperti dilansir Reuters pada Senin (4/1/2021).
Namun, Suga tidak mengatakan kapan pemerintah akan membuat keputusan, atau pembatasan apa yang akan menyusul. Keadaan darurat pertama, diumumkan musim semi lalu, berlangsung lebih dari sebulan, memaksa sekolah dan bisnis yang tidak penting untuk tutup.
Lihat Juga: Kisah Nishimura Mako, Satu-satunya Wanita yang Gabung Yakuza dan Tak Pernah Kalah Bertarung
Jepang mencatatkan rekor 4.520 kasus baru pada 31 Desember. Kondisi ini mendorong Tokyo dan tiga prefektur lain untuk mendesak pemerintah pusat menyatakan deklarasi keadaan darurat. ( )
Suga, dalam konferensi pers di Tokyo, menjelaskan alasan dia kemungkinan menyetujui deklrasi keadaan darurat ini. Dia mengatakan, salah satu alasanya adalah tidak ada tanda-tanda penurunan kasus Covid-19 di wilayah Tokyo dan tiga prefektur di sekitarnya.
"Bahkan selama tiga hari liburan Tahun Baru, kasus tidak turun di wilayah Tokyo yang lebih besar. Kami merasa perlu pesan yang lebih kuat,” kata Suga, seperti dilansir Reuters pada Senin (4/1/2021).
Namun, Suga tidak mengatakan kapan pemerintah akan membuat keputusan, atau pembatasan apa yang akan menyusul. Keadaan darurat pertama, diumumkan musim semi lalu, berlangsung lebih dari sebulan, memaksa sekolah dan bisnis yang tidak penting untuk tutup.
Lihat Juga: Kisah Nishimura Mako, Satu-satunya Wanita yang Gabung Yakuza dan Tak Pernah Kalah Bertarung
(esn)
tulis komentar anda