Zarif: Israel akan Serang Pasukan AS di Irak, Kemudian Salahkan Iran
Minggu, 03 Januari 2021 - 21:02 WIB
TEHERAN - Kedutaan dan fasilitas Amerika Serikat (AS) lainnya yang ada di "Zona Hijau" di Baghdad secara rutin mendapat serangan roket selama dua tahun terakhir. Washington menghubungkan serangan itu dengan milisi Irak yang konon didukung oleh Iran .
(Baca juga : Setelah Bebas, Abu Bakar Ba'asyir Langsung Pulang ke Ponpes Ngruki )
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif mengungkapkan bahwa Teheran telah menerima informasi intelijen dari Irak yang menunjukkan bahwa AS, khususnya pasukan mereka, mungkin diserang oleh "agen-provokator Israel".
Zarif menuturkan bahwa serangan yang direncanakan dimaksudkan untuk memaksa tangan Donald Trump untuk membalas. Di mana, jelas Zarif, Iran nantinya akan disalahkan atas serangan itu. ( Baca Juga: Bocah 12 Tahun di Inggris Gugat TikTok karena Gunakan Data Pribadinya
Dia kemudian memperingatkan Trump agar tidak jatuh dalam perangkap serangan palsu tersebut dan memperingatkan bahwa tindakannya bisa menjadi, tidak hanya terhadap AS, tetapi juga terhadap "sahabatnya" di kawasan.
"Hati-hati dengan jebakan, Donald Trump. Setiap kembang api akan menjadi bumerang yang buruk, terutama terhadap sahabat Anda," imbuhnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (3/1/2021). ( Baca juga: Investor Terus Cermati Pemilihan Senat di Amerika Serikat )
(Baca juga : Setelah Bebas, Abu Bakar Ba'asyir Langsung Pulang ke Ponpes Ngruki )
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif mengungkapkan bahwa Teheran telah menerima informasi intelijen dari Irak yang menunjukkan bahwa AS, khususnya pasukan mereka, mungkin diserang oleh "agen-provokator Israel".
Zarif menuturkan bahwa serangan yang direncanakan dimaksudkan untuk memaksa tangan Donald Trump untuk membalas. Di mana, jelas Zarif, Iran nantinya akan disalahkan atas serangan itu. ( Baca Juga: Bocah 12 Tahun di Inggris Gugat TikTok karena Gunakan Data Pribadinya
Dia kemudian memperingatkan Trump agar tidak jatuh dalam perangkap serangan palsu tersebut dan memperingatkan bahwa tindakannya bisa menjadi, tidak hanya terhadap AS, tetapi juga terhadap "sahabatnya" di kawasan.
"Hati-hati dengan jebakan, Donald Trump. Setiap kembang api akan menjadi bumerang yang buruk, terutama terhadap sahabat Anda," imbuhnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (3/1/2021). ( Baca juga: Investor Terus Cermati Pemilihan Senat di Amerika Serikat )
(esn)
tulis komentar anda