Perang Pecah, Iran Tak Akan Bedakan Pangkalan AS dan Negara Arab
loading...
Iran tidak akan membedakan antara pangkalan AS di Timur Tengah dan negara Arab yang menampung pasukan Amerika. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A
A
A
TEHERAN - Iran tidak akan membedakan antara pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di wilayah Timur Tengah dan negara Arab yang menampung pasukan Amerika jika terjadi perang. Hal itu diungkapkan komandan divisi kedirgantaraan Garda Revolusi Iran (IRGC).
“Jika sesuatu terjadi di sini dan perang pecah, kami tidak akan membedakan antara pangkalan AS dan negara tuan rumah. Tentu, negara-negara Arab yang sama di kawasan itu akan menanggung bebannya,” kata Jenderal Amir Ali Hajizadeh seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (3/1/2021).
(Baca juga : Mobil Hantam Bom Rakitan, Dua Tentara Prancis Tewas )
Sekedar informasi, AS memiliki pangkalan dan personel di Bahrain, Qatar, Arab Saudi, Kuwait, UEA, Oman, dan Irak.
Komentar Hajizadeh bertepatan dengan peringatan pertama pembunuhan jenderal Iran Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada 3 Januari lalu.(Baca juga: Iran Peringati Pembunuhan Soleimani: Trump Tak Akan Aman di Bumi! )
Ketegangan antara Washington dan Teheran, yang telah meningkat sejak 2018 ketika Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015, mencapai puncaknya pada Januari ketika AS membunuh Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds, sayap luar negeri IRGC .
(Baca juga : Kisah Ilmuwan Tanpa Kewarganegaraan Coba Temukan Vaksin Covid-19 )
Hajizadeh juga aIran telah mendukung kemampuan rudal sekutunya di Gaza dan Lebanon.
Iran memiliki sejarah panjang dalam mempersenjatai dan secara finansial mendukung jaringan proksi milisi Syiah di Timur Tengah untuk memajukan pengaruhnya di wilayah tersebut. Terutama, Teheran mendukung Hizbullah, milisi Syiah di Lebanon yang memiliki cengkeraman kuat pada pemerintah Lebanon.
(Baca juga : Ditembak Tentara Israel, Pria Palestina Lumpuh dari Leher ke Bawah )
Iran juga mendukung kelompok Islam Palestina Hamas, dan milisi di Irak, Suriah serta Yaman.(Baca juga: Hamas Tangkap Pria Palestina karena Turunkan Spanduk Jenderal Soleimani )
“Alih-alih memberi ikan atau mengajar menangkap ikan, kami mengajari sekutu dan teman kami cara membuat kail,” kata Hajizadeh, seraya menambahkan bahwa sekutu Iran di kawasan itu sekarang memiliki teknologi rudal canggih.
“Jika sesuatu terjadi di sini dan perang pecah, kami tidak akan membedakan antara pangkalan AS dan negara tuan rumah. Tentu, negara-negara Arab yang sama di kawasan itu akan menanggung bebannya,” kata Jenderal Amir Ali Hajizadeh seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (3/1/2021).
(Baca juga : Mobil Hantam Bom Rakitan, Dua Tentara Prancis Tewas )
Sekedar informasi, AS memiliki pangkalan dan personel di Bahrain, Qatar, Arab Saudi, Kuwait, UEA, Oman, dan Irak.
Komentar Hajizadeh bertepatan dengan peringatan pertama pembunuhan jenderal Iran Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada 3 Januari lalu.(Baca juga: Iran Peringati Pembunuhan Soleimani: Trump Tak Akan Aman di Bumi! )
Ketegangan antara Washington dan Teheran, yang telah meningkat sejak 2018 ketika Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015, mencapai puncaknya pada Januari ketika AS membunuh Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds, sayap luar negeri IRGC .
(Baca juga : Kisah Ilmuwan Tanpa Kewarganegaraan Coba Temukan Vaksin Covid-19 )
Hajizadeh juga aIran telah mendukung kemampuan rudal sekutunya di Gaza dan Lebanon.
Iran memiliki sejarah panjang dalam mempersenjatai dan secara finansial mendukung jaringan proksi milisi Syiah di Timur Tengah untuk memajukan pengaruhnya di wilayah tersebut. Terutama, Teheran mendukung Hizbullah, milisi Syiah di Lebanon yang memiliki cengkeraman kuat pada pemerintah Lebanon.
(Baca juga : Ditembak Tentara Israel, Pria Palestina Lumpuh dari Leher ke Bawah )
Iran juga mendukung kelompok Islam Palestina Hamas, dan milisi di Irak, Suriah serta Yaman.(Baca juga: Hamas Tangkap Pria Palestina karena Turunkan Spanduk Jenderal Soleimani )
“Alih-alih memberi ikan atau mengajar menangkap ikan, kami mengajari sekutu dan teman kami cara membuat kail,” kata Hajizadeh, seraya menambahkan bahwa sekutu Iran di kawasan itu sekarang memiliki teknologi rudal canggih.
(ber)
Lihat Juga :
