Pompeo: AS Tidak Akan Disandera Oleh Iran

Rabu, 30 Desember 2020 - 04:34 WIB
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Foto/therahnuma.com
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo , mengatakan Washington tidak akan disandera oleh "pemerasan nuklir" rezim Iran . Hal itu dikatakannya dalam sebuah tweet.

Pompeo men-tweet video berjudul "Kebijakan AS tentang Sanksi Iran, Penjelasan" yang dengannya dia juga mengatakan Iran telah menabur ketidakstabilan dan teror sejak berkuasa pada 1979 dan terus mengancam AS dan sekutunya.

“Pemerintahan Trump tidak menerima status quo dan menerapkan kembali sanksi, memulai kampanye tekanan maksimum. Amerika tidak akan menjadi sandera pemerasan nuklir,” tambahnya seperti dikutip dari Arab News, Rabu (30/12/2020).



Dalam video tersebut, juru bicara Departemen Luar Negeri Geraldine Gassam Griffith mengatakan Teheran, selama beberapa dekade, telah menjadi sponsor terorisme negara terbesar di dunia dan terus menyalurkan uang dan senjata ke proksi di sekitar Timur Tengah, seperti Hamas dan Hizbullah.(Baca juga: Terungkap, Jenderal Soleimani Beri Hamas Uang Tunai Senilai Rp311,2 Miliar )

Griffith juga mengatakan bahwa Iran telah melakukan pembunuhan di lima benua dan melakukan penyerangan terhadap instalasi vital seperti fasilitas minyak Saudi dan pangkalan Irak.

Merujuk pada kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015, yang ditarik oleh Presiden Trump dari AS pada 2018, Griffith juga mengatakan kesepakatan itu telah memberi Iran akses ke USD150 miliar untuk mendanai proxy-nya.

Dengan Teheran melanjutkan perilaku buruknya, juru bicara itu mengatakan Washington tidak punya pilihan selain mengembalikan sanksi ketat dan tekanan maksimum pada rezim Iran.(Baca juga: Analis: Kematian Fakhrizadeh Tak akan Hentikan Program Nuklir Iran )
(ber)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More