Pakar: Infeksi Ulang Covid-19 akan Lebih Merusak

Selasa, 29 Desember 2020 - 03:01 WIB
Ilustrasi
ANKARA - Pasien yang telah pulih dari Covid-19 mungkin menghadapi infeksi yang lebih parah jika mereka tertular virus untuk kedua kalinya. Hal itu terungkap dalam temuan yang didapatkan dokter di Turki .

Umit Savasci, seorang spesialis penyakit menular dan mikrobiologi klinis di Rumah Sakit Penelitian dan Pelatihan Gulhane menuturkan, para dokter menemukan tiga hingga empat persen kasus di antara pasien yang terinfeksi untuk kedua kalinya, tiga bulan setelah mereka pulih.

(Baca: Hampir 2 Juta Warga Amerika Serikat telah Divaksinasi Covid-19 )

"Infeksi yang lebih parah di paru-paru pasien yang kembali terinfeksi Covid-19 untuk kedua kali," ucap Savasci, seperti dilansir Anadolu Agency.

“Jika pasien mudah tertular Covid-19 pada kali pertama, itu juga bisa terjadi pada infeksi kedua. Jika pasien masuk rumah sakit pertama kali, mungkin perlu perawatan intensif untuk kedua kalinya. Terutama pada lansia geriatri pasien mungkin memerlukan ini," sambungnya.



Savasci menunjukkan bahwa skala risiko Covid-19 dan kelompok usia yang berisiko telah berubah baru-baru ini. “Sebelumnya, orang berusia 65 tahun ke atas berisiko. Tapi sekarang, orang berusia satu hingga 100 tahun berisiko. Pekerja berusia 30-40 tahun juga berisiko," ujarnya.

"Apalagi jika kaum muda tidak memperhatikan terhadap tidur dan nutrisi mereka. Jika mereka memiliki kondisi kerja yang intens, mereka mungkin datang ke klinik kami dalam kondisi yang lebih parah daripada orang tua, karena sistem kekebalan mereka yang tertekan," sambungnya.

Ia juga menegaskan bahwa sistem kekebalan tubuh penderita obesitas, hipertensi, gangguan jantung, serta penderita penyakit paru obstruktif kronik dan pengguna obat imunodepresi, tidak mampu membersihkan virus dari dalam tubuh.

Dia kemudian menuturkan, orang-orang, yang terkena infeksi droplet selama 15 menit atau lebih tanpa memakai masker pada jarak kurang dari satu meter, berada pada risiko tinggi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More