Dokter Boston AS Alergi Parah usai Disuntik Vaksin COVID-19 Moderna
Sabtu, 26 Desember 2020 - 13:38 WIB
WASHINGTON - Seorang dokter di Boston, Amerika Serikat (AS) dengan alergi kerang mengembangkan reaksi alergi yang parah setelah menerima vaksin virus corona baru (COVID-19) buatan Moderna pada hari Kamis.
The New York Times pada hari Jumat melaporkan pengakuan dokter bernama Hossein Sadrzadeh tersebut. Dia adalah seorang fellow onkologi geriatrik di Boston Medical Center. (Baca: Bocor, Foto-foto Pribadi Selir Raja Thailand Menyebar ke Media Inggris )
Dokter itu mengatakan dia mengalami reaksi parah segera setelah disuntik vaksin, di mana dia merasa pusing dan jantung berdebar kencang.
Ini adalah reaksi parah pertama yang dikaitkan dengan vaksin COVID-19 Moderna pada minggu pertama peluncurannya secara nasional.
"Dr Sadrzadeh merasa dia mengembangkan reaksi alergi dan diizinkan untuk mengelola sendiri epi-pen pribadinya. Dia dibawa ke Unit Gawat Darurat, dievaluasi, dirawat, diamati, dan dipulangkan," kata juru bicara di Boston Medical Center, David Kibbe, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Sabtu (26/12/2020).
"Dia melakukannya dengan baik hari ini," lanjut Kibbe. (Baca juga: Pentagon Diam-diam Siapkan Skenario Jika Trump Berlakukan Darurat Militer )
Seorang pejabat Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengatakan minggu lalu bahwa FDA sedang menyelidiki sekitar lima reaksi alergi yang terjadi setelah orang diberikan vaksin COVID-19 buatan Pfizer Inc dan BioNTech SE di Amerika Serikat.
The New York Times pada hari Jumat melaporkan pengakuan dokter bernama Hossein Sadrzadeh tersebut. Dia adalah seorang fellow onkologi geriatrik di Boston Medical Center. (Baca: Bocor, Foto-foto Pribadi Selir Raja Thailand Menyebar ke Media Inggris )
Dokter itu mengatakan dia mengalami reaksi parah segera setelah disuntik vaksin, di mana dia merasa pusing dan jantung berdebar kencang.
Ini adalah reaksi parah pertama yang dikaitkan dengan vaksin COVID-19 Moderna pada minggu pertama peluncurannya secara nasional.
"Dr Sadrzadeh merasa dia mengembangkan reaksi alergi dan diizinkan untuk mengelola sendiri epi-pen pribadinya. Dia dibawa ke Unit Gawat Darurat, dievaluasi, dirawat, diamati, dan dipulangkan," kata juru bicara di Boston Medical Center, David Kibbe, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Sabtu (26/12/2020).
"Dia melakukannya dengan baik hari ini," lanjut Kibbe. (Baca juga: Pentagon Diam-diam Siapkan Skenario Jika Trump Berlakukan Darurat Militer )
Seorang pejabat Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengatakan minggu lalu bahwa FDA sedang menyelidiki sekitar lima reaksi alergi yang terjadi setelah orang diberikan vaksin COVID-19 buatan Pfizer Inc dan BioNTech SE di Amerika Serikat.
(min)
tulis komentar anda