Empat Jet Tempur F-16 Bahrain Dituduh Terobos Wilayah Udara Qatar
Jum'at, 25 Desember 2020 - 07:54 WIB
DOHA - Doha menuduh empat jet tempur F-16 Angkatan Udara Kerajaan Bahrain telah melanggar wilayah udara Qatar pada 9 Desember lalu. Kementerian Luar Negeri Qatar mengadukan hal itu kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
"(Mengadukan) tentang pelanggaran oleh empat jet tempur Bahrain yang menembus wilayah udara Qatar pada hari Rabu, 9 Desember 2020," kata kementerian tersebut. (Baca: Meski Dilarang, Perusahaan Turki Terus Produksi Suku Cadang F-35 )
Bahrain bersama Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir telah memutuskan hubungan diplomatik, perdagangan dan transportasi dengan Qatar pada Juni 2017. Empat negara Arab itu menuduh Doha mendukung terorisme, namun tuduhan itu dibantah.
Bahrain membantah tuduhan Qatar soal pelanggaran wilayah udara oleh empat jet tempurnya. "Klaim Qatar bahwa empat pesawat tempur dari Angkatan Udara Kerajaan Bahrain telah melanggar wilayah udara mereka pada hari Rabu, adalah tidak bertanggung jawab dan tidak berdasar," kata Kementerian Luar Negeri Bahrain pada hari Kamis, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (25/12/2020).
"Pada hari Rabu, 9 Desember 2020, latihan militer yang melibatkan dua pesawat F-16 dari Angkatan Udara Kerajaan Bahrain dan dua dari pihak Amerika Serikat (AS) berlangsung di area latihan militer yang ditentukan di wilayah udara Kerajaan Arab Saudi sebagai bagian dari latihan militer bersama antara dua negara sahabat," lanjut kementerian itu.
"Keempat pesawat melesat bersama menuju langit Kerajaan Bahrain, melintasi wilayah udara Kerajaan Arab Saudi ke arah timur untuk mendarat di Pangkalan Udara Isa...ini adalah rute keluar yang biasa dari area latihan militer menuju wilayah udara Kerajaan Bahrain dan bahwa dalam perjalanan kembali, pesawat belum menggunakan wilayah udara Qatar," imbuh Kementerian Luar Negeri Bahrain.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan resolusi krisis diplomatik Teluk sudah terlihat, dengan semua pemerintah yang terlibat "ikut serta" dan kesepakatan akhir diharapkan segera. (Baca juga: Presiden Turki Erdogan Mengucapkan Selamat Natal )
Kementerian Dalam Negeri Qatar menambahkan pada bulan lalu, dua kapal Bahrain melanggar perairan teritorial Qatar. Namun Bahrain bersikeras bahwa kedua kapal itu—bagian dari armada penjaga pantai—telah dicegat secara tidak benar, dan insiden itu terjadi di perairan teritorial Kerajaan Bahrain.
"(Mengadukan) tentang pelanggaran oleh empat jet tempur Bahrain yang menembus wilayah udara Qatar pada hari Rabu, 9 Desember 2020," kata kementerian tersebut. (Baca: Meski Dilarang, Perusahaan Turki Terus Produksi Suku Cadang F-35 )
Bahrain bersama Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir telah memutuskan hubungan diplomatik, perdagangan dan transportasi dengan Qatar pada Juni 2017. Empat negara Arab itu menuduh Doha mendukung terorisme, namun tuduhan itu dibantah.
Bahrain membantah tuduhan Qatar soal pelanggaran wilayah udara oleh empat jet tempurnya. "Klaim Qatar bahwa empat pesawat tempur dari Angkatan Udara Kerajaan Bahrain telah melanggar wilayah udara mereka pada hari Rabu, adalah tidak bertanggung jawab dan tidak berdasar," kata Kementerian Luar Negeri Bahrain pada hari Kamis, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (25/12/2020).
"Pada hari Rabu, 9 Desember 2020, latihan militer yang melibatkan dua pesawat F-16 dari Angkatan Udara Kerajaan Bahrain dan dua dari pihak Amerika Serikat (AS) berlangsung di area latihan militer yang ditentukan di wilayah udara Kerajaan Arab Saudi sebagai bagian dari latihan militer bersama antara dua negara sahabat," lanjut kementerian itu.
"Keempat pesawat melesat bersama menuju langit Kerajaan Bahrain, melintasi wilayah udara Kerajaan Arab Saudi ke arah timur untuk mendarat di Pangkalan Udara Isa...ini adalah rute keluar yang biasa dari area latihan militer menuju wilayah udara Kerajaan Bahrain dan bahwa dalam perjalanan kembali, pesawat belum menggunakan wilayah udara Qatar," imbuh Kementerian Luar Negeri Bahrain.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan resolusi krisis diplomatik Teluk sudah terlihat, dengan semua pemerintah yang terlibat "ikut serta" dan kesepakatan akhir diharapkan segera. (Baca juga: Presiden Turki Erdogan Mengucapkan Selamat Natal )
Kementerian Dalam Negeri Qatar menambahkan pada bulan lalu, dua kapal Bahrain melanggar perairan teritorial Qatar. Namun Bahrain bersikeras bahwa kedua kapal itu—bagian dari armada penjaga pantai—telah dicegat secara tidak benar, dan insiden itu terjadi di perairan teritorial Kerajaan Bahrain.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda