Maskapai Nepal Buddha Air Terbangkan Penumpang ke Bandara yang Salah
Kamis, 24 Desember 2020 - 03:03 WIB
KATHMANDU - Maskapai penerbangan Nepal , Buddha Air, membuat kesalahan baru-baru ini ketika menerbangkan penumpang ke bandara yang salah.
Maskapai penerbangan domestik tersebut berangkat dari Bandara Internasional Tribhuvan Kathmandu pada 18 Desember.
Dari sana maskapai itu justru terbang ke barat laut ke kota Pokhara, bukannya pergi ke tenggara ke tujuan penerbangan yang seharusnya di kota selatan Janakpur. Kedua kota itu terpisah sekitar 250 mil.
Astha Basnet, pejabat eksekutif di Buddha Air, mengatakan kepada CNN Travel bahwa kekacauan tersebut disebabkan oleh dua faktor. "Penyimpangan dalam komunikasi dan kegagalan untuk mengikuti prosedur operasi standar (SOP) yang terperinci," ungkap Astha. (Baca Juga: Trump Ancam Tak Tanda Tangani RUU COVID-19, Ingin BLT Lebih Besar)
Dalam istilah yang lebih sederhana, itu hanya campuran dari semua faktor tersebut. (Lihat Infografis: Lima Shio yang Diprediksi Beruntung pada Tahun 2021)
Karena kondisi cuaca, banyak bandara Nepal buka di siang hari selama musim dingin. Karena waktu yang dipersingkat itu, bukan hal yang aneh jika beberapa penerbangan harus lepas landas dalam waktu sesegera mungkin, dan ternyata hal itu menyebabkan kebingungan. (Lihat Video: Tak Terima Ditegur Makan Mi Instan, Seorang Pemuda Ancam Bunuh Ibu Kandung)
Meski ada kejutan yang didapat penumpang ketika mereka berhenti di bandara yang salah, situasinya dilaporkan berjalan relatif lancar.
Begitu Buddha Air mengetahui apa yang terjadi, mereka meminta pilot membawa penumpang ke Janakpur sesuai rencana.
Tidak ada penerbangan langsung antara Pokhara dan Janakpur, sehingga maskapai penerbangan tersebut diberikan izin khusus untuk terbang ke sana.
Sebanyak 69 penumpang di dalamnya yakni 66 orang dewasa dan tiga anak-anak berhasil mencapai Janakpur dengan selamat, meski terlambat beberapa jam dari jadwal.
Tidak ada masalah mekanis yang dilaporkan dengan pesawat itu sendiri.
Buddha Air adalah maskapai penerbangan yang berbasis di Nepal yang didirikan pada 1996 dan mulai beroperasi pada tahun berikutnya.
Basnet mengonfirmasi bahwa awak maskapai akan menerima pelatihan tambahan setelah penerbangan campur aduk itu. Maskapai tersebut pun telah memodifikasi manual penerbangan yang ada.
Meskipun kesalahan pesawat seperti ini pernah terjadi, namun jarang terjadi. Pada 2019, penerbangan British Airways dari Bandara London City yang seharusnya tiba di Dusseldorf, secara tidak sengaja menuju ke Edinburgh karena kesalahan rencana penerbangan yang diajukan.
Penumpang mengetahui sesuatu yang salah sedang terjadi ketika mereka melihat ke luar jendela dan aplikasi Google Maps mereka menunjukkan tempat yang berbeda.
Maskapai penerbangan domestik tersebut berangkat dari Bandara Internasional Tribhuvan Kathmandu pada 18 Desember.
Dari sana maskapai itu justru terbang ke barat laut ke kota Pokhara, bukannya pergi ke tenggara ke tujuan penerbangan yang seharusnya di kota selatan Janakpur. Kedua kota itu terpisah sekitar 250 mil.
Astha Basnet, pejabat eksekutif di Buddha Air, mengatakan kepada CNN Travel bahwa kekacauan tersebut disebabkan oleh dua faktor. "Penyimpangan dalam komunikasi dan kegagalan untuk mengikuti prosedur operasi standar (SOP) yang terperinci," ungkap Astha. (Baca Juga: Trump Ancam Tak Tanda Tangani RUU COVID-19, Ingin BLT Lebih Besar)
Dalam istilah yang lebih sederhana, itu hanya campuran dari semua faktor tersebut. (Lihat Infografis: Lima Shio yang Diprediksi Beruntung pada Tahun 2021)
Karena kondisi cuaca, banyak bandara Nepal buka di siang hari selama musim dingin. Karena waktu yang dipersingkat itu, bukan hal yang aneh jika beberapa penerbangan harus lepas landas dalam waktu sesegera mungkin, dan ternyata hal itu menyebabkan kebingungan. (Lihat Video: Tak Terima Ditegur Makan Mi Instan, Seorang Pemuda Ancam Bunuh Ibu Kandung)
Meski ada kejutan yang didapat penumpang ketika mereka berhenti di bandara yang salah, situasinya dilaporkan berjalan relatif lancar.
Begitu Buddha Air mengetahui apa yang terjadi, mereka meminta pilot membawa penumpang ke Janakpur sesuai rencana.
Tidak ada penerbangan langsung antara Pokhara dan Janakpur, sehingga maskapai penerbangan tersebut diberikan izin khusus untuk terbang ke sana.
Sebanyak 69 penumpang di dalamnya yakni 66 orang dewasa dan tiga anak-anak berhasil mencapai Janakpur dengan selamat, meski terlambat beberapa jam dari jadwal.
Tidak ada masalah mekanis yang dilaporkan dengan pesawat itu sendiri.
Buddha Air adalah maskapai penerbangan yang berbasis di Nepal yang didirikan pada 1996 dan mulai beroperasi pada tahun berikutnya.
Basnet mengonfirmasi bahwa awak maskapai akan menerima pelatihan tambahan setelah penerbangan campur aduk itu. Maskapai tersebut pun telah memodifikasi manual penerbangan yang ada.
Meskipun kesalahan pesawat seperti ini pernah terjadi, namun jarang terjadi. Pada 2019, penerbangan British Airways dari Bandara London City yang seharusnya tiba di Dusseldorf, secara tidak sengaja menuju ke Edinburgh karena kesalahan rencana penerbangan yang diajukan.
Penumpang mengetahui sesuatu yang salah sedang terjadi ketika mereka melihat ke luar jendela dan aplikasi Google Maps mereka menunjukkan tempat yang berbeda.
(sya)
tulis komentar anda