Lavrov Minta Warga Rusia Tak Kirim Anaknya Sekolah ke AS
Kamis, 16 April 2020 - 20:43 WIB
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan orang tua di negara itu agar tidak mengirim anak-anak mereka untuk belajar di Amerika Serikat (AS). Ini, menurut Lavorv, karena perjalanan seperti itu tidak dilindungi oleh perjanjian internasional.
"Kami dengan tegas bersikeras bahwa orang tua harus menahan diri untuk tidak memberikan persetujuan mereka untuk program pendidikan di AS tanpa perlindungan perjalanan seperti itu dengan perjanjian internasional, sayangnya, kami tidak punya dengan Amerika. Masalah yang berbeda mungkin timbul dan kedutaan Rusia harus mengatasinya," ucap Lavrov.
Lavrov, seperti dilansir Tass pada Kamis (16/4/2020), mengatakan, saat ini terdapat 78 anak Rusia datang ke AS untuk mengeyam pendidikan di sana tanpa memberi tahu pihak berwenang Rusia tentang hal itu.
Dia menyebut, dengan mempertimbangkan situasi kritis saat ini, pihaknya melakukan yang terbaik untuk menemukan anak-anak tersebut. Lavrov menuturkan, Moskow tidak tahu keberadaan mereka saat ini.
"Kementerian Luar Negeri juga tidak bisa memberikan informasi lengkap. Kami sudah meminta Kementerian Pendidikan Rusia untuk menyurvei semua sekolah yang mungkin berada dalam situasi seperti itu," ungkapnya.
Dia ingat bahwa Rusia dan Amerika Serikat dulu memiliki program pertukaran sekolah yang serupa, yakni FLEX. Tapi, program itu dihentikan setelah salah satu anak pelajar Rusia yang masih di bawah umur mengunjungi AS di bawah program itu.
"Dia kemudian diyakinkan untuk diadopsi oleh keluarga dengan satu jenis kelamin, yang merupakan pelanggaran atas kewajiban AS untuk memastikan bahwa semua anak kembali ke rumah, ke keluarga mereka," tukasnya.
"Kami dengan tegas bersikeras bahwa orang tua harus menahan diri untuk tidak memberikan persetujuan mereka untuk program pendidikan di AS tanpa perlindungan perjalanan seperti itu dengan perjanjian internasional, sayangnya, kami tidak punya dengan Amerika. Masalah yang berbeda mungkin timbul dan kedutaan Rusia harus mengatasinya," ucap Lavrov.
Lavrov, seperti dilansir Tass pada Kamis (16/4/2020), mengatakan, saat ini terdapat 78 anak Rusia datang ke AS untuk mengeyam pendidikan di sana tanpa memberi tahu pihak berwenang Rusia tentang hal itu.
Dia menyebut, dengan mempertimbangkan situasi kritis saat ini, pihaknya melakukan yang terbaik untuk menemukan anak-anak tersebut. Lavrov menuturkan, Moskow tidak tahu keberadaan mereka saat ini.
"Kementerian Luar Negeri juga tidak bisa memberikan informasi lengkap. Kami sudah meminta Kementerian Pendidikan Rusia untuk menyurvei semua sekolah yang mungkin berada dalam situasi seperti itu," ungkapnya.
Dia ingat bahwa Rusia dan Amerika Serikat dulu memiliki program pertukaran sekolah yang serupa, yakni FLEX. Tapi, program itu dihentikan setelah salah satu anak pelajar Rusia yang masih di bawah umur mengunjungi AS di bawah program itu.
"Dia kemudian diyakinkan untuk diadopsi oleh keluarga dengan satu jenis kelamin, yang merupakan pelanggaran atas kewajiban AS untuk memastikan bahwa semua anak kembali ke rumah, ke keluarga mereka," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda