Kapal Induk China Mendekat, Taiwan Kerahkan 6 Kapal Perang dan 8 Pesawat
Senin, 21 Desember 2020 - 06:32 WIB
TAIPEI - Kapal induk Shandong bersama empat kapal perang China bermanuver dengan melewati Selat Taiwan yang sensitif pada hari Minggu. Militer Taipei pun bereaksi dengan mengerahkan enam kapal perang dan delapan pesawat Angkatan Udara.
Aksi kelompok tempur kapal induk Shandong terjadi sehari setelah kapal perang AS transit di jalur air yang sama.
(Baca juga : Bank Sentral Indonesia dan Thailand Perkuat Kerja Sama: Bye-Bye Dolar! )
Meskipun ini bukan pertama kalinya kapal induk China mendekati Taiwan, namun manuver kemarin terjadi pada saat ketegangan yang meningkat antara Taipei dan Beijing. China sampai saat ini tetap mengklaim pulau Taiwan yang sudah memerintah sendiri secara demokratis itu sebagai wilayahnya. (Baca: China Buntuti Kapal Perang Amerika Serikat di Selat Taiwan )
Taiwan telah mengeluhkan aktivitas militer China yang berulang kali, termasuk menerbangkan pesawat Angkatan Udara secara reguler di dekat pulau itu. Militer Beijing mengatakan latihan semacam itu ditujukan untuk melindungi kedaulatan negara.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, kapal induk Shandong—yang secara resmi ditugaskan hampir tepat satu tahun lalu—disertai dengan empat kapal perang telah berangkat dari pelabuhan Dalian di China utara sejak Kamis pekan lalu.
Setelah melewati Selat Taiwan yang sempit pada hari Minggu, kelompok tempur kapal induk itu melanjutkan ke arah selatan. (Baca juga: Taiwan Luncurkan Kapal Perang Canggih, Merasa Mampu Pasok Senjata ke Barat )
Kementerian Pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar.
China sebelumnya mengatakan bahwa perjalanan semacam itu oleh kapal induknya melalui Selat Taiwan adalah misi rutin, sering kali dalam perjalanan untuk latihan tempur di Laut China Selatan yang disengketakan.
(Baca juga : Produsen Sepeda Handmade Asal Italia Basso Ramaikan Persaingan di Indonesia )
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa enam kapal perang dan delapan pesawat Angkatan Udara dikerahkan untuk berjaga-jaga dan memantau pergerakan kapal-kapal China.
“Dengan dukungan rakyat, angkatan bersenjata nasional memiliki kepercayaan dan kemampuan untuk menjaga Tanah Air, dan memastikan keamanan nasional dan menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata kementerian tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/12/2020).
Pada hari Sabtu, sebuah kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan, yang merupakan misi ke-12 Angkatan Laut AS sepanjang tahun ini.
(Baca juga : Alica Schmidt, Bidadari Cantik Penguasa Lintasan Lari )
Militer China mengaku memnguntit kapal perang Amerika tersebut.
Beijing marah dengan meningkatnya dukungan AS untuk Taiwan, termasuk penjualan senjata baru dan kunjungan pejabat senior AS ke Taipei, yang semakin memperburuk hubungan China-AS yang sudah buruk.
Sebelumnya, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang mengawasi perombakan militer pulau itu, telah meluncurkan peralatan baru seperti korvet siluman "pembunuh kapal induk".
Aksi kelompok tempur kapal induk Shandong terjadi sehari setelah kapal perang AS transit di jalur air yang sama.
(Baca juga : Bank Sentral Indonesia dan Thailand Perkuat Kerja Sama: Bye-Bye Dolar! )
Meskipun ini bukan pertama kalinya kapal induk China mendekati Taiwan, namun manuver kemarin terjadi pada saat ketegangan yang meningkat antara Taipei dan Beijing. China sampai saat ini tetap mengklaim pulau Taiwan yang sudah memerintah sendiri secara demokratis itu sebagai wilayahnya. (Baca: China Buntuti Kapal Perang Amerika Serikat di Selat Taiwan )
Taiwan telah mengeluhkan aktivitas militer China yang berulang kali, termasuk menerbangkan pesawat Angkatan Udara secara reguler di dekat pulau itu. Militer Beijing mengatakan latihan semacam itu ditujukan untuk melindungi kedaulatan negara.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, kapal induk Shandong—yang secara resmi ditugaskan hampir tepat satu tahun lalu—disertai dengan empat kapal perang telah berangkat dari pelabuhan Dalian di China utara sejak Kamis pekan lalu.
Setelah melewati Selat Taiwan yang sempit pada hari Minggu, kelompok tempur kapal induk itu melanjutkan ke arah selatan. (Baca juga: Taiwan Luncurkan Kapal Perang Canggih, Merasa Mampu Pasok Senjata ke Barat )
Kementerian Pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar.
China sebelumnya mengatakan bahwa perjalanan semacam itu oleh kapal induknya melalui Selat Taiwan adalah misi rutin, sering kali dalam perjalanan untuk latihan tempur di Laut China Selatan yang disengketakan.
(Baca juga : Produsen Sepeda Handmade Asal Italia Basso Ramaikan Persaingan di Indonesia )
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa enam kapal perang dan delapan pesawat Angkatan Udara dikerahkan untuk berjaga-jaga dan memantau pergerakan kapal-kapal China.
“Dengan dukungan rakyat, angkatan bersenjata nasional memiliki kepercayaan dan kemampuan untuk menjaga Tanah Air, dan memastikan keamanan nasional dan menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata kementerian tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/12/2020).
Pada hari Sabtu, sebuah kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan, yang merupakan misi ke-12 Angkatan Laut AS sepanjang tahun ini.
(Baca juga : Alica Schmidt, Bidadari Cantik Penguasa Lintasan Lari )
Militer China mengaku memnguntit kapal perang Amerika tersebut.
Beijing marah dengan meningkatnya dukungan AS untuk Taiwan, termasuk penjualan senjata baru dan kunjungan pejabat senior AS ke Taipei, yang semakin memperburuk hubungan China-AS yang sudah buruk.
Sebelumnya, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang mengawasi perombakan militer pulau itu, telah meluncurkan peralatan baru seperti korvet siluman "pembunuh kapal induk".
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda