Soal Peracunan Navalny, AS: Rusia Harus Bertanggung Jawab!
Jum'at, 18 Desember 2020 - 15:19 WIB
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) menyematkan tanggung jawab atas peracunan tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny kepada negara itu. Washington bahkan menuding Moskow terlibat dalam kampanye disinformasi yang tidak tahu malu untuk mengalihkan kesalahan atas kejahatan tersebut.
"Rusia hanya memberikan teori alternatif imajinatif liar dalam upaya untuk menabur keraguan. Tujuan mereka adalah membuat orang bertanya-tanya apakah mungkin ada penjelasan masuk akal lain untuk keracunan Navalny dengan agen saraf Novichok," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
"Tidak ada (keraguan). Rusia bertanggung jawab atas tindakan keji ini," cetusnya.
"Kampanye disinformasi tak tahu malu Rusia, termasuk upayanya untuk mengalihkan kesalahan atas keracunan Navalny, tidak akan menghalangi kami dan sekutu kami untuk mencari pertanggungjawaban atas kejahatan ini," ucapnya seperti dikutip dari CNN, Jumat (18/12/2020).
Juru bicara itu mencatat bahwa Rusia memiliki catatan menargetkan tokoh oposisi dan pembangkang dengan zat kimia di masa lalu, termasuk Skripals di Inggris pada 2018.
"Secara umum, Amerika Serikat terganggu oleh upaya otoritas Rusia untuk menindak oposisi politik," ujarnya. (Baca juga: Putin Perintahkan Tim Elit Racuni Navalny, Menlu Rusia: Lucu untuk Dibaca )
"Kami juga mencatat dengan sangat prihatin bahwa insiden ini mengikuti tren insiden yang mencurigakan terhadap oposisi dan tokoh-tokoh lain yang mengkritik otoritas Rusia," ungkapnya.
"Para pemimpin politik yang percaya diri tidak takut dengan suara yang bersaing," cetusnya.
Pernyataan ini muncul menanggapi pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin. Orang kuat Rusia itu sebelumnya menyatakan bahwa Navalny menikmati dukungan dari dinas intelijen AS. Ia pun menambahkan bahwa jika dinas intelijen Rusia ingin membunuhnya, mereka akan menyelesaikannya.(Baca juga: Navalny Yakin 100% Putin Perintahkan Tim Elit untuk Meracuninya )
"Rusia hanya memberikan teori alternatif imajinatif liar dalam upaya untuk menabur keraguan. Tujuan mereka adalah membuat orang bertanya-tanya apakah mungkin ada penjelasan masuk akal lain untuk keracunan Navalny dengan agen saraf Novichok," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
"Tidak ada (keraguan). Rusia bertanggung jawab atas tindakan keji ini," cetusnya.
"Kampanye disinformasi tak tahu malu Rusia, termasuk upayanya untuk mengalihkan kesalahan atas keracunan Navalny, tidak akan menghalangi kami dan sekutu kami untuk mencari pertanggungjawaban atas kejahatan ini," ucapnya seperti dikutip dari CNN, Jumat (18/12/2020).
Juru bicara itu mencatat bahwa Rusia memiliki catatan menargetkan tokoh oposisi dan pembangkang dengan zat kimia di masa lalu, termasuk Skripals di Inggris pada 2018.
"Secara umum, Amerika Serikat terganggu oleh upaya otoritas Rusia untuk menindak oposisi politik," ujarnya. (Baca juga: Putin Perintahkan Tim Elit Racuni Navalny, Menlu Rusia: Lucu untuk Dibaca )
"Kami juga mencatat dengan sangat prihatin bahwa insiden ini mengikuti tren insiden yang mencurigakan terhadap oposisi dan tokoh-tokoh lain yang mengkritik otoritas Rusia," ungkapnya.
"Para pemimpin politik yang percaya diri tidak takut dengan suara yang bersaing," cetusnya.
Pernyataan ini muncul menanggapi pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin. Orang kuat Rusia itu sebelumnya menyatakan bahwa Navalny menikmati dukungan dari dinas intelijen AS. Ia pun menambahkan bahwa jika dinas intelijen Rusia ingin membunuhnya, mereka akan menyelesaikannya.(Baca juga: Navalny Yakin 100% Putin Perintahkan Tim Elit untuk Meracuninya )
(ber)
tulis komentar anda