Menang Pilpres AS, Joe Biden: Demokrasi Menang!

Selasa, 15 Desember 2020 - 17:54 WIB
Presiden AS terpilih Joe Biden mengkritik Donald Trump yang dinilai mengancam nilai-nilai demokrasi. Foto/VOA
WILMINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden , dengan tajam mengkritik Presiden Donald Trump karena mengancam prinsip-prinsip inti demokrasi. Biden secara blak-blakan mengkritik kerusakan yang dilakukan oleh tuduhan tak berdasar Trump bahwa pemilu presiden (pilpres) telah dicuri, argumen yang telah ditolak mentah-mentah oleh hakim di seluruh spektrum politik, termasuk hakim di Mahkamah Agung.

Demokrasi, kata Biden, telah didorong, diuji, diancam. Tapi demokrasi terbukti ulet, benar, dan kuat.

“Api demokrasi sudah lama menyala di negara ini,” kata Biden. "Dan kita sekarang tahu bahwa tidak ada, bahkan pandemi atau penyalahgunaan kekuasaan, yang dapat memadamkan api itu," tegasnya seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (15/12/2020).



Biden dan timnya berharap bahwa kemenangan formal di Electoral College dikombinasikan dengan rekor 81 juta suara akan membantu negara itu bersatu dan menerima kursi kepresidenannya. Tetapi tantangan yang dihadapi Biden ada di depan mata karena banyak anggota Kongres dari Partai Republik, termasuk beberapa pemimpin partai, menolak untuk secara resmi menerima kemenangan Biden. Sementara itu Trump tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah.

Presiden terpilih itu mengakui ironi dalam keadaan tersebut, mencatat bahwa ia menang dengan jumlah suara elektoral yang sama - 306 - seperti yang dilakukan Trump empat tahun lalu. Trump memuji kemenangan itu sebagai "tanah longsor".(Baca juga: Electoral College Resmi Nyatakan Biden Menang Pilpres AS )

“Dengan standarnya sendiri, angka-angka ini mewakili kemenangan yang jelas, dan saya dengan hormat menyarankan mereka melakukannya sekarang,” kata Biden.

Biden memiliki tema yang familiar dari kampanye kepresidenannya, berjanji untuk menjadi presiden untuk semua orang Amerika yang akan bekerja keras untuk Anda yang tidak memilih saya seperti yang saya lakukan untuk mereka yang melakukannya.

“Sekarang saatnya membalik halaman seperti yang telah kita lakukan sepanjang sejarah kita,” ujarnya. “Untuk bersatu. Untuk menyembuhkan," cetusnya.

Dia berkata bahwa itu adalah satu-satunya cara negara dapat mengatasi krisis kesehatan terburuk dalam lebih dari satu abad.

"Dalam menghadapi pandemi, kita perlu bekerja sama, saling memberi kesempatan dan menurunkan suhu," imbaunya.(Baca juga: Biden Perintahkan Gedung Putih 'Mengusir' Trump dan Jejak COVID-nya )
(ber)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More