Selandia Baru Buka Perbatasan dengan Australia Tahun Depan

Selasa, 15 Desember 2020 - 03:04 WIB
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Foto/REUTERS
WELLINGTON - Selandia Baru mengumumkan bahwa kabinet sepakat membuka perbatasan dengan Australia awal tahun depan.

“Rapat kabinet yang dipimpin Perdana Menteri Jacinda Ardern sepakat membuka perjalanan dengan Australia awal tahun depan,” papar laporan Radio Selandia Baru.

"Gelembung perjalanan dengan Australia dapat diperkirakan terjadi pada kuartal pertama 2021 menunggu konfirmasi dari Kabinet Australia dan tidak ada perubahan keadaan di kedua negara," ungkap Ardern.



“Tanggal untuk perjalanan bebas karantina trans-Tasman akan diumumkan di tahun baru,” ujar dia. (Baca Juga: Saudi Deklarasikan Kemenangan atas Covid-19)

Namun, Ardern mengatakan rencana yang jelas perlu dibuat untuk para pelancong jika terjadi wabah lagi sehingga perbatasan ditutup kembali. (Lihat Infografis: Beberapa Negara Ini akan Mengharamkan Mobil Bensin dan Diesel)

Sementara itu, Australia menyambut baik pengumuman tersebut, menggambarkannya sebagai "paruh kedua dari persamaan". (Lihat Video: Ancam Kapolda Metro Jaya di Medsos, Simpatisan FPI Diringkus Polisi)

“Pemerintah Australia menyambut baik pengumuman Selandia Baru dan pemerintah federal secara mutlak akan menyetujui perjanjian tersebut,” ungkap Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt.

"Kami secara sadar membuka Australia bagi orang-orang yang datang dari Selandia Baru karena jumlah kasus mereka dapat diabaikan dan kami tahu akan tiba saatnya ketika jumlah kasus kami akan memberi mereka kepercayaan," ujar Hunt.

Dia menambahkan, “Ini adalah langkah pertama untuk kembali ke normalitas internasional.”

Pada Oktober, Australia membuka perbatasannya dan mengizinkan perjalanan bebas karantina dari Selandia Baru, setelah pelonggaran pembatasan terhadap virus corona.

Saat ini, semua negara bagian telah membuka perbatasan dan perjalanan bebas karantina bagi warga Selandia Baru, kecuali Australia Barat yang masih mewajibkan karantina 14 hari pada saat kedatangan.

Sejauh ini, Australia melaporkan 28.037 kasus dengan 908 kematian, menurut Universitas Johns Hopkins yang berbasis di AS. Selandia Baru mencatat 2.096 kasus dan 25 kematian sejauh ini.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More