Sadisnya Teroris Serang RS Kabul, 2 Bayi Baru Lahir Ikut Dibantai
Rabu, 13 Mei 2020 - 11:48 WIB
KABUL - Sadisnya serangan kelompok teroris di sebuah rumah sakit (RS) di barat Kabul, Afghanistan, Selasa kemarin memicu kecaman. Dalam serangan di bulan suci Ramadhan ini, kelompok teroris bersenjata juga membantai dua bayi yang baru lahir dan beberapa perawat.
Serangan itu memicu baku tembak selama berjam-jam dengan polisi. Menurut pejabat Afghanistan, total ada 16 orang yang tewas.
Orang-orang bersenjata penyerang rumah sakit rata-rata menyamar dengan seragam polisi. Pejabat setempat menduga kelompok penyerang itu terkait dengan organisasi teroris ISIS.
Foto-foto yang dibagikan Kementerian Dalam Negeri setempat menunjukkan pertempuran yang sedang berlangsung, di mana pasukan keamanan berjuang untuk mengevakuasi orang-orang dari rumah sakit termasuk bayi dan ibu muda yang panik. (Baca: Kelompok Bersenjata Serbu Rumah Sakit Bersalin di Kabul )
Pada hari yang sama, kekerasan bersenjata meluas ke Provinsi Nangarhar. Seorang pembom bunuh diri menargetkan upacara pemakaman, yang menewaskan 24 orang dan melukai 68 orang lainnya. Provinsi itu dikenal sebagai basis militan ISIS. Di provinsi Khost timur, sebuah bom ditanam di sebuah gerobak di pasar dan menewaskan seorang anak dan melukai 10 orang lainnya.
Rentetan serangan hampir terjadi setiap hari di Afghanistan ketika otoritas setempat sedang kerepotan menghadapi pandemi virus corona baru penyebab Covid-19. Virus itu telah menginfeksi lebih dari 4.900 orang dengan 127 orang di antaranya meninggal.
Tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Kabul, di mana Taliban dan ISIS sering menyerang militer Afghanistan dan pasukan keamanan, serta warga sipil. Taliban menyangkal mereka terlibat dalam serangan di rumah sakit bersalin.
Tetangga Afghanistan, yakni Pakistan, mengutuk kerasa serangan di Kabul dengan menyebutnya sebagai "serangan teroris yang tidak manusiawi dan pengecut."
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Michael Pompeo ikut mengutuk serangan di rumah sakit bersalin dan upacara pemakaman di Afghanistan. Dia menyerukan pemerintah Afghanistan dan Taliban bekerja sama untuk mencari keadilan bagi para korban.
"Amerika Serikat mengutuk dalam istilah terkuat dua serangan teroris yang mengerikan di Afghanistan hari ini (Selasa)," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan, yang diunggah di Twitter, Rabu (13/5/2020).
"Orang-orang Afghanistan berhak mendapatkan masa depan yang bebas dari tindakan jahat yang mengerikan ini dan harus bersama-sama membangun sebuah front persatuan melawan ancaman terorisme," lanjut Pompeo, yang dilansir Fox News.
Serangan itu memicu baku tembak selama berjam-jam dengan polisi. Menurut pejabat Afghanistan, total ada 16 orang yang tewas.
Orang-orang bersenjata penyerang rumah sakit rata-rata menyamar dengan seragam polisi. Pejabat setempat menduga kelompok penyerang itu terkait dengan organisasi teroris ISIS.
Foto-foto yang dibagikan Kementerian Dalam Negeri setempat menunjukkan pertempuran yang sedang berlangsung, di mana pasukan keamanan berjuang untuk mengevakuasi orang-orang dari rumah sakit termasuk bayi dan ibu muda yang panik. (Baca: Kelompok Bersenjata Serbu Rumah Sakit Bersalin di Kabul )
Pada hari yang sama, kekerasan bersenjata meluas ke Provinsi Nangarhar. Seorang pembom bunuh diri menargetkan upacara pemakaman, yang menewaskan 24 orang dan melukai 68 orang lainnya. Provinsi itu dikenal sebagai basis militan ISIS. Di provinsi Khost timur, sebuah bom ditanam di sebuah gerobak di pasar dan menewaskan seorang anak dan melukai 10 orang lainnya.
Rentetan serangan hampir terjadi setiap hari di Afghanistan ketika otoritas setempat sedang kerepotan menghadapi pandemi virus corona baru penyebab Covid-19. Virus itu telah menginfeksi lebih dari 4.900 orang dengan 127 orang di antaranya meninggal.
Tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Kabul, di mana Taliban dan ISIS sering menyerang militer Afghanistan dan pasukan keamanan, serta warga sipil. Taliban menyangkal mereka terlibat dalam serangan di rumah sakit bersalin.
Tetangga Afghanistan, yakni Pakistan, mengutuk kerasa serangan di Kabul dengan menyebutnya sebagai "serangan teroris yang tidak manusiawi dan pengecut."
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Michael Pompeo ikut mengutuk serangan di rumah sakit bersalin dan upacara pemakaman di Afghanistan. Dia menyerukan pemerintah Afghanistan dan Taliban bekerja sama untuk mencari keadilan bagi para korban.
"Amerika Serikat mengutuk dalam istilah terkuat dua serangan teroris yang mengerikan di Afghanistan hari ini (Selasa)," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan, yang diunggah di Twitter, Rabu (13/5/2020).
"Orang-orang Afghanistan berhak mendapatkan masa depan yang bebas dari tindakan jahat yang mengerikan ini dan harus bersama-sama membangun sebuah front persatuan melawan ancaman terorisme," lanjut Pompeo, yang dilansir Fox News.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda