Jumlah Pemeluk Islam di Israel Meningkat, Ini Penyebabnya
Jum'at, 11 Desember 2020 - 13:25 WIB
(Baca juga : Jet-jet Tempur Arab Saudi Kawal Pembom B-52H AS Penggertak Iran )
"(Karena mereka tinggal dengan ayah Arab mereka) anak-anak ini akan menikah dengan orang Arab ketika mereka dewasa dan itu berarti mereka pada akhirnya akan keluar dari Yudaisme. Tetapi bahkan jika kita mengesampingkan ini, pikirkan anak-anak ini. Mereka lahir dan dibesarkan oleh dua masyarakat yang saling bertentangan, dan sangat sering mereka mendapati diri mereka tidak diinginkan oleh salah satu dari mereka," papar Anat.
Hal itu juga merupakan faktor pendorong Lehava untuk membantu para mualaf yang ingin kembali ke pangkuan agama sebelumnya.
Tidak jelas berapa banyak orang yang dipekerjakan oleh organisasi yang agak kontroversial itu, tetapi menurut beberapa perkiraan, gerakan tersebut memiliki ribuan karyawan dan sukarelawan. Hanya beberapa lusin pekerjaan untuk tujuan khusus membantu perempuan mualaf kembali ke Yudaisme.
"Kami membantu mereka dengan berbicara dan menunjukkan jalan keluar. Terkadang gadis-gadis ini membutuhkan flat untuk lari dan bersembunyi dan kami menyediakannya. Di lain waktu, mereka membutuhkan bantuan psikologis dan kami mencoba membantu mereka. Saya sadar fakta bahwa aktivitas kami dianggap rasis tetapi sikap itu tidak akan menghalangi kami," kata Anat.
"(Karena mereka tinggal dengan ayah Arab mereka) anak-anak ini akan menikah dengan orang Arab ketika mereka dewasa dan itu berarti mereka pada akhirnya akan keluar dari Yudaisme. Tetapi bahkan jika kita mengesampingkan ini, pikirkan anak-anak ini. Mereka lahir dan dibesarkan oleh dua masyarakat yang saling bertentangan, dan sangat sering mereka mendapati diri mereka tidak diinginkan oleh salah satu dari mereka," papar Anat.
Hal itu juga merupakan faktor pendorong Lehava untuk membantu para mualaf yang ingin kembali ke pangkuan agama sebelumnya.
Tidak jelas berapa banyak orang yang dipekerjakan oleh organisasi yang agak kontroversial itu, tetapi menurut beberapa perkiraan, gerakan tersebut memiliki ribuan karyawan dan sukarelawan. Hanya beberapa lusin pekerjaan untuk tujuan khusus membantu perempuan mualaf kembali ke Yudaisme.
"Kami membantu mereka dengan berbicara dan menunjukkan jalan keluar. Terkadang gadis-gadis ini membutuhkan flat untuk lari dan bersembunyi dan kami menyediakannya. Di lain waktu, mereka membutuhkan bantuan psikologis dan kami mencoba membantu mereka. Saya sadar fakta bahwa aktivitas kami dianggap rasis tetapi sikap itu tidak akan menghalangi kami," kata Anat.
(min)
tulis komentar anda