Presiden Mesir dan Macron Berselisih soal Kartun Nabi Muhammad

Rabu, 09 Desember 2020 - 00:00 WIB
Setelah pemenggalan guru Prancis; Samuel Paty, oleh seorang pengungsi remaja radikal asal Chechnya di pinggiran Paris pada bulan Oktober, Macron dan pemerintahnya memulai tindakan keras terhadap ekstremisme Islam. Guru itu dipenggal setelah memperlihatkan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad kepada para siswanya di kelas dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara dan berekspresi.

(Baca juga : Prancis Akan Bangun Kapal Induk Bertenaga Nuklir Baru )

Presiden Prancis tersebut telah menarik kemarahan umat Islam di seluruh dunia setelah menyatakan bahwa Islam sedang "dalam krisis" dan penolakan gigihnya untuk mencela kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad karya Charlie Hebdo, dan justru membela kebebasan berekspresi.

Sisi adalah salah satu dari sekian banyak pemimpin dunia yang tidak setuju dengan Macron tetapi berhenti mengkritik keras mitranya dari Prancis tersebut, tidak seperti para pemimpin Muslim lainnya seperti Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Jika beberapa orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran mereka, saya membayangkan bahwa ini berhenti jika menyangkut menyinggung perasaan lebih dari 1,5 miliar orang," imbuh Sisi.
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More