Pengacara Presiden Trump Rudy Giuliani Positif Covid-19
Senin, 07 Desember 2020 - 06:54 WIB
WASHINGTON - Pengacara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump , Rudy Giuliani, dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru (Covid-19). Giuliani terinfeksi virus tersebut setelah melakukan serangkaian lobi untuk membujuk para anggota parlemen dari Partai Republik agar membetalkan hasil pemilihan presiden (pilpres) 2020.
Presiden Trump sendiri yang mengonfirmasi bahwa mantan wali kota New York tersebut telah terinfeksi Covid-19. (Baca: IRGC: Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh Senjata Canggih yang Dikontrol Satelit )
Giuliani yang berusia 76 tahun adalah yang terbaru dari daftar panjang orang yang dekat dengan Gedung Putih, termasuk Trump sendiri, yang sakit Covid-19 dalam pandemi yang telah menewaskan lebih dari 280.000 orang Amerika.
"@RudyGiuliani, sejauh ini wali kota terbesar dalam sejarah NYC (New York City), dan yang telah bekerja tanpa lelah mengungkap pemilu paling korup (sejauh ini!) dalam sejarah AS, telah dinyatakan positif mengidap virus China," kata Trump di Twitter yang menggunakan istilah "virus China" untuk Covid-19, seperti dikutip Reuters, Senin (7/12/2020).
Giuliani belum bersedia menanggapi permintaan komentar.
Dia telah menjadi ujung tombak upaya Trump yang gagal untuk membalikkan kekalahannya dalam pilpres 3 November dari Presiden terpilih Partai Demokrat Joe Biden melalui serangkaian gugatan hukum. Baik Trump dan Giuliani telah berulang kali mengklaim tanpa bukti bahwa bahwa hasil pilpres dirusak oleh penipuan yang meluas.
Para pejabat negara bagian dan federal telah berulang kali mengatakan tidak ada bukti penipuan dalam skala yang signifikan. (Baca juga: Viral, Calon Pengantin Lakukan Pemotretan Solo usai Kekasih Batalkan Pernikahan )
Giuliani mengunjungi Georgia pada Kamis, di mana dia mendesak anggota parlemen negara bagian untuk menghentikan sertifikasi kemenangan Biden setelah membuat permohonan serupa di Michigan pada Rabu dan Arizona pada Senin.
Trump dan banyak rekan dekatnya telah menolak saran pejabat kesehatan masyarakat untuk memakai masker dan menghindari kerumunan orang untuk membendung penularan penyakit pernapasan tersebut, yang telah meraung ke tingkat rekor di Amerika Serikat saat musim dingin mendekat.
Giuliani, yang mengembangkan profil internasional sebagai "Wali kota Amerika" untuk kepemimpinannya setelah serangan 11 September 2001, telah menghadapi masalah hukum yang meningkat selama pemerintahan Trump.
Jaksa federal di Manhattan telah menyelidiki urusan bisnis Giuliani di Ukraina, dan dua rekannya, Lev Parnas dan Igor Fruman, telah didakwa dengan pelanggaran keuangan kampanye.
Giuliani tidak dituntut secara pidana dan membantah melakukan kesalahan. Parnas dan Fruman mengaku tidak bersalah.
Presiden Trump sendiri yang mengonfirmasi bahwa mantan wali kota New York tersebut telah terinfeksi Covid-19. (Baca: IRGC: Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh Senjata Canggih yang Dikontrol Satelit )
Giuliani yang berusia 76 tahun adalah yang terbaru dari daftar panjang orang yang dekat dengan Gedung Putih, termasuk Trump sendiri, yang sakit Covid-19 dalam pandemi yang telah menewaskan lebih dari 280.000 orang Amerika.
"@RudyGiuliani, sejauh ini wali kota terbesar dalam sejarah NYC (New York City), dan yang telah bekerja tanpa lelah mengungkap pemilu paling korup (sejauh ini!) dalam sejarah AS, telah dinyatakan positif mengidap virus China," kata Trump di Twitter yang menggunakan istilah "virus China" untuk Covid-19, seperti dikutip Reuters, Senin (7/12/2020).
Giuliani belum bersedia menanggapi permintaan komentar.
Dia telah menjadi ujung tombak upaya Trump yang gagal untuk membalikkan kekalahannya dalam pilpres 3 November dari Presiden terpilih Partai Demokrat Joe Biden melalui serangkaian gugatan hukum. Baik Trump dan Giuliani telah berulang kali mengklaim tanpa bukti bahwa bahwa hasil pilpres dirusak oleh penipuan yang meluas.
Para pejabat negara bagian dan federal telah berulang kali mengatakan tidak ada bukti penipuan dalam skala yang signifikan. (Baca juga: Viral, Calon Pengantin Lakukan Pemotretan Solo usai Kekasih Batalkan Pernikahan )
Giuliani mengunjungi Georgia pada Kamis, di mana dia mendesak anggota parlemen negara bagian untuk menghentikan sertifikasi kemenangan Biden setelah membuat permohonan serupa di Michigan pada Rabu dan Arizona pada Senin.
Trump dan banyak rekan dekatnya telah menolak saran pejabat kesehatan masyarakat untuk memakai masker dan menghindari kerumunan orang untuk membendung penularan penyakit pernapasan tersebut, yang telah meraung ke tingkat rekor di Amerika Serikat saat musim dingin mendekat.
Giuliani, yang mengembangkan profil internasional sebagai "Wali kota Amerika" untuk kepemimpinannya setelah serangan 11 September 2001, telah menghadapi masalah hukum yang meningkat selama pemerintahan Trump.
Jaksa federal di Manhattan telah menyelidiki urusan bisnis Giuliani di Ukraina, dan dua rekannya, Lev Parnas dan Igor Fruman, telah didakwa dengan pelanggaran keuangan kampanye.
Giuliani tidak dituntut secara pidana dan membantah melakukan kesalahan. Parnas dan Fruman mengaku tidak bersalah.
(min)
tulis komentar anda