IRGC: Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh Senjata Canggih yang Dikontrol Satelit

Senin, 07 Desember 2020 - 06:15 WIB
loading...
IRGC: Ilmuwan Nuklir...
Kondisi lokasi pembunuhan ilmuwan nuklir Iran; Mohsen Fakhrizadeh, di Teheran pada Jumat (27/11/2020). Foto/WANA via REUTERS
A A A
TEHERAN - Pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh melibatkan senjata elektronik canggih yang dikendalikan melalui jaringan satelit. Klaim terbaru ini disampaikan juru bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Jenderal Ramezan Sharif.

Ilmuwan militer itu ditembak mati dalam penyergapan Jumat, 27 November lalu. Jenderal Sharif menyampaikan klaim itu saat upacara untuk mengenang Fakhrizadeh Sabtu lalu yang dipublikasikan media Iran, Mehrnews, hari Minggu (6/12/2020). (Baca: Iran Akui Pembunuhan Ilmuwan Nuklirnya Canggih, Senjata Israel Disalahkan )

"Pembunuhan seorang ilmuwan di jalan dengan perangkat satelit tidak dapat merusak keamanan kami," katanya.

Pekan lalu, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Shamkhani, mengatakan senjata yang dikendalikan dari jarak jauh digunakan dalam penyergapan yang merenggut nyawa ilmuwan tersebut. Menurutnya, operasi tersebut "sangat rumit" dan tidak memerlukan kehadiran manusia di situs itu pada saat serangan.

Pejabat Iran percaya bahwa pembunuhan Fakhrizadeh didalangi oleh Israel. Media Iran melaporkan bahwa sisa-sisa senjata yang membunuhnya, yang ditemukan dari tempat kejadian, mengindikasikan bahwa itu berasal dari militer Israel. (Baca juga: Media Israel: Ada Rekaman Fakhrizadeh Bicara Tentang Membangun 5 Hulu Ledak Nuklir Iran )

Menteri Intelijen Israel Eli Cohen mengatakan pemerintahnya tidak tahu siapa yang membunuh Fakhrizadeh, tetapi menambahkan bahwa siapa pun yang membunuhnya telah membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman. "Karena fisikawan Iran itu berperan aktif dalam menciptakan senjata nuklir," katanya.

Iran menyangkal pernah mencoba untuk memiliterisasi penelitian nuklirnya, dengan mengatakan program nuklirnya murni untuk tujuan sipil.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
7 Fakta Penn Badgley,...
7 Fakta Penn Badgley, Salah Satunya Suka Membaca Al Qur'an Meski Bukan Muslim
AS dan Houthi Gencatan...
AS dan Houthi Gencatan Senjata, Israel Tak Termasuk Kesepakatan
Trump Akan Sebut Teluk...
Trump Akan Sebut Teluk Persia sebagai Teluk Arab, Iran Marah
Turis Sombong Israel...
Turis Sombong Israel Menolak Lepas Sepatu di Restoran Thailand: 'Uangku Membangun Negaramu'
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
Spesifikasi Jet Israel...
Spesifikasi Jet Israel yang Bombardir Houthi Yaman
Trump Bantah Ngajak...
Trump Bantah Ngajak Baikan dengan China, Tarif Tetap Digenjot 145%
Kenapa Kashmir Jadi...
Kenapa Kashmir Jadi Rebutan 3 Negara Besar? Berikut Penjelasannya
Waduh! Pramugari Sajikan...
Waduh! Pramugari Sajikan Wine ke Penumpang Bocah 3 Tahun
Rekomendasi
Prabowo Panggil Sejumlah...
Prabowo Panggil Sejumlah Menteri ke Istana, Bahas Koperasi Merah Putih
Data Murid Terlambat...
Data Murid Terlambat Di-input di Dapodik, SDN 1 Lamoahi Buton Utara Terancam Tak Ikut UN 2025
Rekrutmen Besar-besaran...
Rekrutmen Besar-besaran BCA 2025, Fresh Graduate Bisa Daftar, Lamar di Sini
Berita Terkini
7 Fakta Penn Badgley,...
7 Fakta Penn Badgley, Salah Satunya Suka Membaca Al Qur'an Meski Bukan Muslim
AS dan Houthi Gencatan...
AS dan Houthi Gencatan Senjata, Israel Tak Termasuk Kesepakatan
Spesifikasi Jet Tempur...
Spesifikasi Jet Tempur Rafale yang Dipakai India Bombardir Pakistan Lalu Ditembak Jatuh
Intip Perbandingan Kekuatan...
Intip Perbandingan Kekuatan Militer India vs Pakistan, Siapa Unggul?
Trump Akan Sebut Teluk...
Trump Akan Sebut Teluk Persia sebagai Teluk Arab, Iran Marah
Brigade Al-Qassam Luncurkan...
Brigade Al-Qassam Luncurkan Operasi Gerbang Neraka di Rafah, Ungkap Zona Pembantaian
Infografis
Jika Diinvasi Barat,...
Jika Diinvasi Barat, Rusia Pastikan Gunakan Senjata Nuklir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved