AS Cabut Visa Agen 'Senjata Ajaib' Partai Komunis China
Sabtu, 05 Desember 2020 - 14:29 WIB
"Infiltrasi Beijing terhadap masyarakat AS telah disengaja dan berbahaya karena mereka menggunakan setiap instrumen pengaruh yang tersedia untuk mempercepat kenaikan mereka dengan mengorbankan Amerika," kata penjabat Ketua Komite Intelijen Senat AS, Marco Rubio, dalam pernyataan bersama dengan Senator Mark Warner, di panel.
“Sayangnya, tantangan Amerika Serikat dengan China tidak unik karena Beijing berupaya menyusup dan menumbangkan negara lain di seluruh dunia, termasuk sekutu kami,” kata Rubio.
Pejabat FBI juga telah menemukan "Operasi Pemburuan Rubah" yang dikelola Beijing, yang digunakan pejabat Komunis China untuk menargetkan warga negara China di luar negeri, termasuk di AS. Penyelidikan itu menyebabkan lima penangkapan, sementara dakwaan beberapa peneliti militer China yang melakukan penipuan visa memicu lebih banyak dari 1.000 peneliti lain meninggalkan negara itu, menurut Departemen Kehakiman.
"Saya akan terus menerapkan pembatasan visa semacam itu untuk memperjelas bahwa mereka yang bertanggung jawab atas tindakan yang melanggar tatanan internasional berbasis aturan tidak diterima di Amerika Serikat," tegas Pompeo.
“Amerika Serikat menyerukan (Republik Rakyat China) untuk mengakhiri penggunaan taktik paksaan dan intimidasi untuk menekan kebebasan berekspresi. Amerika Serikat akan terus meninjau otoritasnya untuk menanggapi masalah ini," tukasnya.
“Sayangnya, tantangan Amerika Serikat dengan China tidak unik karena Beijing berupaya menyusup dan menumbangkan negara lain di seluruh dunia, termasuk sekutu kami,” kata Rubio.
Pejabat FBI juga telah menemukan "Operasi Pemburuan Rubah" yang dikelola Beijing, yang digunakan pejabat Komunis China untuk menargetkan warga negara China di luar negeri, termasuk di AS. Penyelidikan itu menyebabkan lima penangkapan, sementara dakwaan beberapa peneliti militer China yang melakukan penipuan visa memicu lebih banyak dari 1.000 peneliti lain meninggalkan negara itu, menurut Departemen Kehakiman.
"Saya akan terus menerapkan pembatasan visa semacam itu untuk memperjelas bahwa mereka yang bertanggung jawab atas tindakan yang melanggar tatanan internasional berbasis aturan tidak diterima di Amerika Serikat," tegas Pompeo.
“Amerika Serikat menyerukan (Republik Rakyat China) untuk mengakhiri penggunaan taktik paksaan dan intimidasi untuk menekan kebebasan berekspresi. Amerika Serikat akan terus meninjau otoritasnya untuk menanggapi masalah ini," tukasnya.
(ber)
tulis komentar anda