Ini Alasan Mengapa Iran Selalu Ancam Serang Haifa Israel
Selasa, 01 Desember 2020 - 14:23 WIB
Artikel berjudul "Five vital arteries of Israel in Haifa that are within the range of Hezbollah’s Iranian missiles (Lima arteri vital Israel di Haifa yang berada dalam jangkauan rudal Hizbullah Iran)," mencantumkan lima situs di kota sebagai target utama; pelabuhan Haifa, kompleks petrokimia, perusahaan listrik, Matam Hi- Tech and Business Park, dan jaringan kereta api.
(BACA JUGA : Pejabat AS: Arab Saudi Izinkan Maskapai Israel Lewat Wilayah Udaranya )
Menurut pakar Israel, Dan Arbell, Haifa dikenal sebagai kota paling beragam secara etnis di Israel dengan populasi campuran Yahudi-Arab. Namun, karakteristik kota yang paling penting bagi rezim Iran adalah fasilitas industri petrokimia yang besar.
"Jika fasilitas dihantam, hal itu dapat menyebabkan banyak korban akibat penyebaran bahan kimia, asap, dan bahan beracun di udara,” kata Arbell, seorang pakar di Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) kepada Al Arabiya English, Selasa (1/12/2020). (Baca: Iran Akui Pembunuhan Ilmuwan Nuklirnya Canggih, Senjata Israel Disalahkan )
Kedekatan dengan Lebanon
Hizbullah, organisasi proksi utama Iran yang terletak di tetangga Israel; Lebanon, menyerang Haifa pada tahun 2006 dengan serangan roket yang menewaskan delapan orang.
Sepuluh tahun kemudian, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyarankan untuk menyerang Haifa lagi, khususnya terhadap simpanan amonium nitratnya.
Menurut mantan Kolonel Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Miri Eisin, Haifa, yang terletak di utara Israel, lebih dekat ke Lebanon dan oleh karena itu dipandang lebih rentan oleh Iran dan Hizbullah daripada kota-kota besar di Israel tengah atau selatan.
"Kemampuan Hizbullah yang dirasakan dengan rudal dan sistem pemandu yang tepat—semua dipasok oleh Iran—akan lebih efektif melawan lokasi utara di Israel," kata Eisin dalam wawancara dengan Al Arabiya English.
Ghasseminejad mengatakan kedekatan Haifa dengan Lebanon-lah yang membuatnya lebih praktis bagi Iran atau wakilnya; Hizbullah, untuk melakukan serangan rudal terhadapnya. (Baca juga: Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh Senapan Mesin yang Dikendalikan dari Jarak 150 Meter )
(BACA JUGA : Pejabat AS: Arab Saudi Izinkan Maskapai Israel Lewat Wilayah Udaranya )
Menurut pakar Israel, Dan Arbell, Haifa dikenal sebagai kota paling beragam secara etnis di Israel dengan populasi campuran Yahudi-Arab. Namun, karakteristik kota yang paling penting bagi rezim Iran adalah fasilitas industri petrokimia yang besar.
"Jika fasilitas dihantam, hal itu dapat menyebabkan banyak korban akibat penyebaran bahan kimia, asap, dan bahan beracun di udara,” kata Arbell, seorang pakar di Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) kepada Al Arabiya English, Selasa (1/12/2020). (Baca: Iran Akui Pembunuhan Ilmuwan Nuklirnya Canggih, Senjata Israel Disalahkan )
Kedekatan dengan Lebanon
Hizbullah, organisasi proksi utama Iran yang terletak di tetangga Israel; Lebanon, menyerang Haifa pada tahun 2006 dengan serangan roket yang menewaskan delapan orang.
Sepuluh tahun kemudian, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyarankan untuk menyerang Haifa lagi, khususnya terhadap simpanan amonium nitratnya.
Menurut mantan Kolonel Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Miri Eisin, Haifa, yang terletak di utara Israel, lebih dekat ke Lebanon dan oleh karena itu dipandang lebih rentan oleh Iran dan Hizbullah daripada kota-kota besar di Israel tengah atau selatan.
"Kemampuan Hizbullah yang dirasakan dengan rudal dan sistem pemandu yang tepat—semua dipasok oleh Iran—akan lebih efektif melawan lokasi utara di Israel," kata Eisin dalam wawancara dengan Al Arabiya English.
Ghasseminejad mengatakan kedekatan Haifa dengan Lebanon-lah yang membuatnya lebih praktis bagi Iran atau wakilnya; Hizbullah, untuk melakukan serangan rudal terhadapnya. (Baca juga: Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh Senapan Mesin yang Dikendalikan dari Jarak 150 Meter )
Lihat Juga :
tulis komentar anda