Oposisi Swedia Desak Penyelidikan atas Dugaan Spionase AS Terhadap Stockholm

Kamis, 26 November 2020 - 17:21 WIB
Badan Keamanan Nasional AS (NSA), bersama dengan Denmark, dilaporkan memata-matai beberapa negara, termasuk Norwegia, Finlandia, dan Swedia. Foto/REUTERS
STOCKHOLM - Dua partai oposisi Swedia mendesak penyelidikan atas dugaan spionase oleh Amerika Serikat (AS) terhadap Swedia. Badan Keamanan Nasional AS (NSA), bersama dengan Denmark, dilaporkan memata-matai beberapa negara, termasuk Norwegia, Finlandia, dan Swedia.

Radio Denmark menerbitkan laporan whistleblower dari Defense Intelligence Service (FE) negara itu tentang NSA yang memata-matai industri pertahanan Denmark, Norwegia, dan Swedia melalui akses ke pusat data di pulau Amager di dekat Kopenhagen. Dari sana, NSA dilaporkan menargetkan lalu lintas dari kementerian dan perusahaan pertahanan seperti Terma Denmark dan Saab Swedia.

NSA, menurut laporan Radio Denmark, menggunakan pusat data Amager dengan sistem XKeyscore-nya, yang merupakan fitur utama dari seluruh alat intersepsi NSA. Program ini memungkinkan sejumlah besar data dalam kabel fiber untuk disaring dengan bantuan "penyeleksi", yang merupakan kata kunci seperti nama orang di posisi teratas dalam organisasi target.

Dalam aliansi yang tidak terduga, Partai Kiri dan Demokrat Swedia, yang mewakili ujung spektrum politik Swedia, telah bekerja sama dalam menuntut jawaban dari pemerintah tentang dugaan spionase AS tersebut. ( )

Menanggapi hal tersebut, Menteri Dalam Negeri Swedia, Mikael Damberg menegaskan bahwa pemerintah sedang menunggu penyelidikan Denmark dan bahwa dia tidak dapat mengomentari "keakuratan" informasi yang muncul di media.



"Di sisi lain, tentu saja, saya dan pihak berwenang Swedia yang relevan mengikuti penyelidikan Denmark dengan penuh minat. Pemerintah menganggap serius semua bentuk spionase terhadap Swedia," ujarnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More