9 Tentara Australia Bunuh Diri di Tengah Skandal Kejahatan Perang
Senin, 23 November 2020 - 16:01 WIB
SYDNEY - Sembilan tentara Australia bunuh diri selama tiga minggu terakhir. Aksi mengakhiri hidup itu dilakukan di tengah skandal kejahatan perang oleh pasukan khusus Australia di Afghanistan tahun 2005 dan 2016 yang laporan investigasinya keluar beberapa hari lalu.
Aksi bunuh diri sembilan tentara itu diungkap surat kabar Daily Mail pada hari Senin (23/11/2020). (Baca: Pasukan Khusus Australia Diduga Bunuh 39 Tahanan Afghanistan )
Pekan lalu, Pasukan Pertahanan Australia mempresentasikan laporan oleh Hakim Mahkamah Agung Australia Paul Brereton, yang merekomendasikan penyelidikan 19 tentara atas kematian 39 warga sipil Afghanistan antara tahun 2005 dan 2016.
Menurut laporan itu, pembunuhan puluhan warga sipil itu bagian dari ritual inisiasi di Kelompok Tugas Operasi Khusus dari pasukan elite Australia.
Menurut laporan surat kabar tersebut, delapan tentara pria dan satu tentara wanita, berusia 20 hingga 50 tahun, telah melakukan bunuh diri dalam tiga minggu terakhir. Aksi bunuh diri sembilan tentara tersebut menjadikannya peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah militer negara itu. (Baca juga: Sadisnya Pasukan Khusus Australia di Afghanistan: Tembak Kepala, Gorok Leher Warga )
Meskipun tidak ada informasi apakah para tentara yang bunuh diri ada hubungannya dengan kejahatan perang seperti dalam laporan tersebut, beberapa pihak percaya bahwa penyelidikan dan pemberitaan yang menyertainya oleh media kemungkinan bertanggung jawab.
Rilis laporan tersebut telah memicu kecaman luas di Australia dan di seluruh dunia.
Aksi bunuh diri sembilan tentara itu diungkap surat kabar Daily Mail pada hari Senin (23/11/2020). (Baca: Pasukan Khusus Australia Diduga Bunuh 39 Tahanan Afghanistan )
Pekan lalu, Pasukan Pertahanan Australia mempresentasikan laporan oleh Hakim Mahkamah Agung Australia Paul Brereton, yang merekomendasikan penyelidikan 19 tentara atas kematian 39 warga sipil Afghanistan antara tahun 2005 dan 2016.
Menurut laporan itu, pembunuhan puluhan warga sipil itu bagian dari ritual inisiasi di Kelompok Tugas Operasi Khusus dari pasukan elite Australia.
Menurut laporan surat kabar tersebut, delapan tentara pria dan satu tentara wanita, berusia 20 hingga 50 tahun, telah melakukan bunuh diri dalam tiga minggu terakhir. Aksi bunuh diri sembilan tentara tersebut menjadikannya peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah militer negara itu. (Baca juga: Sadisnya Pasukan Khusus Australia di Afghanistan: Tembak Kepala, Gorok Leher Warga )
Meskipun tidak ada informasi apakah para tentara yang bunuh diri ada hubungannya dengan kejahatan perang seperti dalam laporan tersebut, beberapa pihak percaya bahwa penyelidikan dan pemberitaan yang menyertainya oleh media kemungkinan bertanggung jawab.
Rilis laporan tersebut telah memicu kecaman luas di Australia dan di seluruh dunia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda