Pelajar SMA Thailand Protes Melawan ‘Dinosaurus’
Minggu, 22 November 2020 - 02:01 WIB
BANGKOK - Para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) menggelar unjuk rasa dengan memakai kostum dinosaurus yang dianggap mencerminkan rezim pemerintah Thailand .
Pengunjuk rasa menyerukan pemerintahan mundur dan reformasi kerajaan. Ini menjadi unjuk rasa besar pertama sejak Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-ocha menyatakan kepolisian akan menggunakan semua aturan untuk melawan demonstran.
“Kami mewakili meteor yang menghancurkan dinosaurus hingga punah," ungkap pemimpin pelajar SMA Benjamaporn Nivas, 15, pada Reuters.
Benjamaporn dan pemimpin lain dari kelompok Bad Student dipanggil pada Jumat untuk dakwaan pada protes sebelumnya. Meski demikian, polisi mengatakan demonstrasi Sabtu dapat tetap dilanjutkan. (Baca Juga: Bentrok Terparah Pecah di Thailand, Lebih dari 41 Demonstran Terluka)
Protes sejak Juli berkisar pada tiga tuntutan utama yakni pencopotan mantan pemimpin junta Prayuth sebagai perdana menteri, konstitusi baru dan reformasi kerajaan Raja Maha Vajiralongkorn. (Lihat Infografis: Abdollah Roudaki, Kapal Perang Baru Iran untuk Pecundangi AS)
Tetapi para pelajar SMA itu juga mencari kebebasan yang lebih besar dan perlakuan yang lebih adil dalam sistem pendidikan yang menurut mereka kuno dan lebih menekankan kepatuhan. (Lihat Video: Tampak Bugar, Inilah Video Alm. Ricky Yacobi Sebelum Bertanding)
Banyak juga pelajar yang menyuarakan pentingnya kesetaraan gender. “Saya pernah dilecehkan secara seksual oleh para guru. Sekolah bukanlah tempat yang aman,” tulis satu spanduk yang dipegang seorang pelajar yang duduk dan berseragam dengan mulut ditutup sebagai bentuk protes.
Juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri mengatakan perdana menteri berharap pengunjuk rasa menggunakan kebebasan mereka secara konstruktif dan sesuai hukum.
Salah satu hashtag yang digunakan grup Bad Student pada Sabtu (21/11) diterjemahkan sebagai #ByeByeDinosaurs.
Pelajar berkostum dinosaurus diarak mengikuti lagu tema Royal News, yang biasa ditayangkan di televisi Thailand setiap malam.
Tetapi Benjamaporn mengatakan para siswa berhati-hati dengan referensi tentang kerajaan setelah para aktivis mengutip komentar Prayuth tentang penggunaan semua undang-undang terhadap pengunjuk rasa.
Ancaman Prayuth itu mengindikasikan pemerintah akan menggunakan undang-undang yang melarang penghinaan terhadap kerajaan.
Para pengunjuk rasa telah melanggar tabu lama dengan kritik terbuka terhadap kerajaan.
Prayuth menolak tuntutan pengunjuk rasa agar dia mundur. Dia juga menolak tuduhan telah melakukan kecurangan pemilu agar tetap berkuasa.
Istana Kerajaan tidak memberikan komentar sejak protes dimulai pada Juli. Saat ditanya tentang para pengunjuk rasa awal bulan ini, raja menyatakan, "Kami mencintai mereka semua sama."
Raja menyebut Thailand sebagai "tanah kompromi".
Pengunjuk rasa menyerukan pemerintahan mundur dan reformasi kerajaan. Ini menjadi unjuk rasa besar pertama sejak Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-ocha menyatakan kepolisian akan menggunakan semua aturan untuk melawan demonstran.
“Kami mewakili meteor yang menghancurkan dinosaurus hingga punah," ungkap pemimpin pelajar SMA Benjamaporn Nivas, 15, pada Reuters.
Benjamaporn dan pemimpin lain dari kelompok Bad Student dipanggil pada Jumat untuk dakwaan pada protes sebelumnya. Meski demikian, polisi mengatakan demonstrasi Sabtu dapat tetap dilanjutkan. (Baca Juga: Bentrok Terparah Pecah di Thailand, Lebih dari 41 Demonstran Terluka)
Protes sejak Juli berkisar pada tiga tuntutan utama yakni pencopotan mantan pemimpin junta Prayuth sebagai perdana menteri, konstitusi baru dan reformasi kerajaan Raja Maha Vajiralongkorn. (Lihat Infografis: Abdollah Roudaki, Kapal Perang Baru Iran untuk Pecundangi AS)
Tetapi para pelajar SMA itu juga mencari kebebasan yang lebih besar dan perlakuan yang lebih adil dalam sistem pendidikan yang menurut mereka kuno dan lebih menekankan kepatuhan. (Lihat Video: Tampak Bugar, Inilah Video Alm. Ricky Yacobi Sebelum Bertanding)
Banyak juga pelajar yang menyuarakan pentingnya kesetaraan gender. “Saya pernah dilecehkan secara seksual oleh para guru. Sekolah bukanlah tempat yang aman,” tulis satu spanduk yang dipegang seorang pelajar yang duduk dan berseragam dengan mulut ditutup sebagai bentuk protes.
Juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri mengatakan perdana menteri berharap pengunjuk rasa menggunakan kebebasan mereka secara konstruktif dan sesuai hukum.
Salah satu hashtag yang digunakan grup Bad Student pada Sabtu (21/11) diterjemahkan sebagai #ByeByeDinosaurs.
Pelajar berkostum dinosaurus diarak mengikuti lagu tema Royal News, yang biasa ditayangkan di televisi Thailand setiap malam.
Tetapi Benjamaporn mengatakan para siswa berhati-hati dengan referensi tentang kerajaan setelah para aktivis mengutip komentar Prayuth tentang penggunaan semua undang-undang terhadap pengunjuk rasa.
Ancaman Prayuth itu mengindikasikan pemerintah akan menggunakan undang-undang yang melarang penghinaan terhadap kerajaan.
Para pengunjuk rasa telah melanggar tabu lama dengan kritik terbuka terhadap kerajaan.
Prayuth menolak tuntutan pengunjuk rasa agar dia mundur. Dia juga menolak tuduhan telah melakukan kecurangan pemilu agar tetap berkuasa.
Istana Kerajaan tidak memberikan komentar sejak protes dimulai pada Juli. Saat ditanya tentang para pengunjuk rasa awal bulan ini, raja menyatakan, "Kami mencintai mereka semua sama."
Raja menyebut Thailand sebagai "tanah kompromi".
(sya)
tulis komentar anda