China Marah, Sebut 24 Tuduhan AS soal COVID-19 Tak Masuk Akal

Senin, 11 Mei 2020 - 08:10 WIB
Seorang warga China mengenakan masker pelindung dari wabah COVID-19 di depan poster raksasa bergambar Presiden Xi Jinping. Foto/REUTERS/Aly Song
BEIJING - Pemerintah China meluapkan kemarahannya atas sekitar 24 tuduhan "tidak masuk akal" beberapa politisi Amerika Serikat (AS) tentang penanganan pandemi virus corona baru, COVID-19.

Dalam pers briefing-nya, Kementerian Luar Negeri China menolak rentetan tuduhan para politisi AS, terutama Menteri Luar Negeri Michael Richard Pompeo, bahwa Beijing telah menahan informasi tentang virus corona baru dan bahwa itu berasal dari sebuah laboratorium di kota Wuhan.

Artikel setebal 30 halaman, 11.000 kata, yang diunggah di situs web kementerian tersebut pada Sabtu malam diulangi pada bantahan yang dilakukan selama pers briefing, dan mulai dengan menyinggung Abraham Lincoln, presiden AS abad ke-19.

"Seperti yang dikatakan Lincoln, Anda dapat membodohi beberapa orang sepanjang waktu dan membodohi semua orang beberapa saat, tetapi Anda tidak bisa membodohi semua orang sepanjang waktu," kata kementerian itu dalam prolog-nya, seperti dikutip Reuters, Senin (11/5/2020).



Artikel itu juga mengutip laporan media yang mengatakan orang Amerika telah terinfeksi virus corona baru sebelum kasus pertama dikonfirmasi di Wuhan.

Menepis dugaan AS bahwa virus itu sengaja dibuat atau entah bagaimana bocor dari Institut Virologi Wuhan, artikel Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa semua bukti menunjukkan virus itu bukan buatan manusia dan bahwa institut tersebut tidak mampu membuat virus corona baru.

Artikel itu juga memberikan timeline bagaimana China telah memberikan informasi kepada komunitas internasional dengan cara yang “tepat waktu”, “terbuka dan transparan” untuk menegur AS yang menuduh Beijing lambat membunyikan alarm.

Beijing berulang kali mengklaim informasi yang diberikan kepada dunia tentang munculnya virus corona baru sudah tepat waktu sehingga banyak negara memiliki kesempatan untuk mempersiapkan diri menghadapi pandemi.

Sebelumnya, sebuah laporan dari majalah Der Spiegel yang mengutip agen mata-mata BND Jerman mengatakan bahwa upaya awal China untuk menahan informasi tentang wabah COVID-19 telah menelan waktu empat hingga enam minggu bagi dunia yang dapat digunakan untuk melawan virus.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More