Kabar Gembira! Vaksin Covid-19 Moderna Beri Proteksi Hampir 95%
Selasa, 17 November 2020 - 02:01 WIB
WASHINGTON - Data awal perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS) Moderna menunjukkan vaksin baru untuk melawan Covid-19 memiliki efektivitas hampir 95%.
Hasil itu menjadi kabar gembira setelah data serupa dari Pfizer. Kabar baik dari dua perusahaan besar itu menambah keyakinan bahwa vaksin dapat membantu mengakhiri pandemi yang telah melumpuhkan perekonomian dunia.
Kedua perusahaan menggunakan pendekatan yang sangat inovatif dan eksperimental untuk merancang vaksin mereka. “Ini adalah hari yang luar biasa,” ungkap pernyataan Moderna, dilansir BBC.
Moderna berencana mengajukan permohonan persetujuan untuk menggunakan vaksin dalam beberapa pekan ke depan. (Baca Juga: Inggris Berharap Bisa Luncurkan Vaksin Covid-19 Pfizer Sebelum Natal)
Meski demikian, ini masih data awal dan pertanyaan kunci masih belum terjawab. Seberapa baik vaksin itu? (Lihat Infografis: Setelah Akui Biden Menang, Trump Mentweet: Saya Menang!)
Uji coba tersebut melibatkan 30.000 orang di AS dengan setengahnya diberi dua dosis vaksin, pada jarak empat pekan. Sisanya mendapat suntikan tiruan. (Lihat Video: Arab Saudi Tutup Kembali Izin Umrah untuk Jamaah Indonesia)
Analisis ini didasarkan pada 95 orang pertama yang mengembangkan gejala Covid-19.
Hanya lima kasus COVID-19 terjadi pada orang yang diberi vaksin, 90 orang yang hanya diberi suntikan tiruan terkena COVID-19. Perusahaan mengatakan vaksin tersebut mampu melindungi 94,5% orang.
Data juga menunjukkan ada 11 kasus COVID-19 parah dalam uji coba, namun tidak ada yang terjadi pada orang yang diimunisasi.
"Efektivitas keseluruhannya luar biasa. Ini hari yang luar biasa," ungkap Tal Zaks, kepala petugas medis di Moderna, pada BBC News.
Dr Stephen Hoge, presiden perusahaan, mengatakan dia "semringah sebentar" ketika hasilnya masuk.
"Saya kira tidak ada dari kami yang benar-benar berharap vaksin itu 94% efektif mencegah penyakit Covid-19, itu benar-benar realisasi yang menakjubkan," tutur dia.
Kapan vaksin itu bisa diperoleh? Itu tergantung di mana Anda berada di dunia ini dan berapa usia Anda.
Moderna mengatakan mereka akan mengajukan untuk regulator di AS dalam beberapa pekan mendatang. Perusahaan berharap memiliki 20 juta dosis di AS.
Perusahaan berharap memiliki hingga satu miliar dosis untuk digunakan di penjuru dunia tahun depan dan berencana meminta persetujuan di negara lain juga.
Pemerintah Inggris masih bernegosiasi dengan Moderna karena vaksin mereka bukan salah satu dari enam vaksin yang sudah dipesan. Dilaporkan, vaksin Moderna tidak akan tersedia sebelum musim semi tahun depan.
Inggris telah menguraikan rencana yang memprioritaskan orang tertua untuk imunisasi.
Apa yang tidak kita ketahui? Kita masih belum tahu berapa lama kekebalan akan bertahan karena relawan harus dipantau lebih lama lagi sebelum pertanyaan itu bisa dijawab.
Ada petunjuk bahwa vaksin itu menawarkan perlindungan pada kelompok usia yang lebih tua, yang paling berisiko meninggal akibat Covid, tetapi tidak ada data lengkap.
Apakah ada efek sampingnya? Tidak ada masalah keamanan yang signifikan yang dilaporkan, tetapi tidak ada obat mana pun yang 100% aman, termasuk parasetamol.
Muncul gejala berupa kelelahan yang berlangsung singkat, sakit kepala dan nyeri setelah injeksi vaksin COVID-19 pada beberapa pasien.
"Efek ini adalah apa yang kita harapkan dengan vaksin yang bekerja dan memicu respons kekebalan yang baik," ujar Prof Peter Openhaw, dari Imperial College London.
Hasil itu menjadi kabar gembira setelah data serupa dari Pfizer. Kabar baik dari dua perusahaan besar itu menambah keyakinan bahwa vaksin dapat membantu mengakhiri pandemi yang telah melumpuhkan perekonomian dunia.
Kedua perusahaan menggunakan pendekatan yang sangat inovatif dan eksperimental untuk merancang vaksin mereka. “Ini adalah hari yang luar biasa,” ungkap pernyataan Moderna, dilansir BBC.
Moderna berencana mengajukan permohonan persetujuan untuk menggunakan vaksin dalam beberapa pekan ke depan. (Baca Juga: Inggris Berharap Bisa Luncurkan Vaksin Covid-19 Pfizer Sebelum Natal)
Meski demikian, ini masih data awal dan pertanyaan kunci masih belum terjawab. Seberapa baik vaksin itu? (Lihat Infografis: Setelah Akui Biden Menang, Trump Mentweet: Saya Menang!)
Uji coba tersebut melibatkan 30.000 orang di AS dengan setengahnya diberi dua dosis vaksin, pada jarak empat pekan. Sisanya mendapat suntikan tiruan. (Lihat Video: Arab Saudi Tutup Kembali Izin Umrah untuk Jamaah Indonesia)
Analisis ini didasarkan pada 95 orang pertama yang mengembangkan gejala Covid-19.
Hanya lima kasus COVID-19 terjadi pada orang yang diberi vaksin, 90 orang yang hanya diberi suntikan tiruan terkena COVID-19. Perusahaan mengatakan vaksin tersebut mampu melindungi 94,5% orang.
Data juga menunjukkan ada 11 kasus COVID-19 parah dalam uji coba, namun tidak ada yang terjadi pada orang yang diimunisasi.
"Efektivitas keseluruhannya luar biasa. Ini hari yang luar biasa," ungkap Tal Zaks, kepala petugas medis di Moderna, pada BBC News.
Dr Stephen Hoge, presiden perusahaan, mengatakan dia "semringah sebentar" ketika hasilnya masuk.
"Saya kira tidak ada dari kami yang benar-benar berharap vaksin itu 94% efektif mencegah penyakit Covid-19, itu benar-benar realisasi yang menakjubkan," tutur dia.
Kapan vaksin itu bisa diperoleh? Itu tergantung di mana Anda berada di dunia ini dan berapa usia Anda.
Moderna mengatakan mereka akan mengajukan untuk regulator di AS dalam beberapa pekan mendatang. Perusahaan berharap memiliki 20 juta dosis di AS.
Perusahaan berharap memiliki hingga satu miliar dosis untuk digunakan di penjuru dunia tahun depan dan berencana meminta persetujuan di negara lain juga.
Pemerintah Inggris masih bernegosiasi dengan Moderna karena vaksin mereka bukan salah satu dari enam vaksin yang sudah dipesan. Dilaporkan, vaksin Moderna tidak akan tersedia sebelum musim semi tahun depan.
Inggris telah menguraikan rencana yang memprioritaskan orang tertua untuk imunisasi.
Apa yang tidak kita ketahui? Kita masih belum tahu berapa lama kekebalan akan bertahan karena relawan harus dipantau lebih lama lagi sebelum pertanyaan itu bisa dijawab.
Ada petunjuk bahwa vaksin itu menawarkan perlindungan pada kelompok usia yang lebih tua, yang paling berisiko meninggal akibat Covid, tetapi tidak ada data lengkap.
Apakah ada efek sampingnya? Tidak ada masalah keamanan yang signifikan yang dilaporkan, tetapi tidak ada obat mana pun yang 100% aman, termasuk parasetamol.
Muncul gejala berupa kelelahan yang berlangsung singkat, sakit kepala dan nyeri setelah injeksi vaksin COVID-19 pada beberapa pasien.
"Efek ini adalah apa yang kita harapkan dengan vaksin yang bekerja dan memicu respons kekebalan yang baik," ujar Prof Peter Openhaw, dari Imperial College London.
(sya)
tulis komentar anda