Kartel Narkoba China Diduga Diam-diam Beroperasi di Meksiko, Memasok AS
Jum'at, 13 November 2020 - 13:01 WIB
MEXICO CITY - Kartel narkoba China dilaporkan telah diam-diam beroperasi di Meksiko. Bahkan, laporan menyebut kartel tersebut memasok narkoba ke Amerika Serikat (AS) ketika sedang krisis obat-obatan terlarang.
Menurut beberapa profesional keamanan dan intelijen yang berbasis di Meksiko, sebagian besar pekerjaan mematikan dilakukan oleh sayap "Los Zheng", yang diidentifikasi memiliki kehadiran terbesar di Meksiko untuk perdagangan fentanil dan metamfetamin.
Sesuai dengan temuan intelijen oleh firma keamanan Fortress Risk Management, yang diperoleh secara eksklusif oleh Fox News, keluarga Zheng beroperasi melalui perusahaan—yang tampaknya sah—yang menawarkan layanan kedokteran hewan, penjualan pakaian, laboratorium klinis, dan pemeliharaan sistem komputer di Meksiko.
Mereka menggunakan pelabuhan Lázaro Cárdenas, Michoacán, Manzanillo Colima di Meksiko dan Ensenada Baja, California, untuk komersialisasi produk mereka di negara-negara tersebut.
"Mereka bekerja sama dengan otoritas bea cukai dan anggota kartel Sinaloa dan Jalisco Nueva Generación di Meksiko," kata Lee Oughton, COO dan co-founder Fortress.
"Begitu sampai di negara ini, narkoba tersebut diangkut melalui udara dan darat ke Amerika Serikat melalui negara bagian Jalisco, Nayarit, Sinaloa, dan Sonora."
Bulan Juni yang lalu di Ohio, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan AS menunjuk empat individu China dan satu entitas berdasarkan Undang-Undang Penunjukan Gembong Narkoba Asing (Kingpin Act) atas perannya "memfasilitasi pembayaran guna pembelian analog fentanil atau zat terkontrol lainnya, termasuk cannabinoid sintetis atau cathinones, untuk Drug Trafficking Organization (DTO) Zheng—yang dikenal dengan usahanya di Kolombia dan Meksiko—dan didalangi oleh terduga pedagang opioid sintetik China, Fujing Zheng."
Fujing Zheng, 37, yang beroperasi di bawah nama alias Gordon Jin dan ayahnya Guanghua Zheng, 64—keduanya tinggal di Shanghai—didakwa oleh pengadilan di AS pada tahun 2018 degan tuduhan berkonspirasi untuk memproduksi dan mendistribusikan zat yang terkontrol, berkonspirasi untuk mengimpor zat yang terkontrol ke Amerika Serikat, menjalankan perusahaan kriminal lanjutan, pencucian uang, dan kejahatan lainnya.
Terlepas dari penangkapan baru-baru ini, operasi Zheng dilaporkan hanya berkembang biak di kedua sisi perbatasan yang berkelok-kelok.
Menurut beberapa profesional keamanan dan intelijen yang berbasis di Meksiko, sebagian besar pekerjaan mematikan dilakukan oleh sayap "Los Zheng", yang diidentifikasi memiliki kehadiran terbesar di Meksiko untuk perdagangan fentanil dan metamfetamin.
Sesuai dengan temuan intelijen oleh firma keamanan Fortress Risk Management, yang diperoleh secara eksklusif oleh Fox News, keluarga Zheng beroperasi melalui perusahaan—yang tampaknya sah—yang menawarkan layanan kedokteran hewan, penjualan pakaian, laboratorium klinis, dan pemeliharaan sistem komputer di Meksiko.
Mereka menggunakan pelabuhan Lázaro Cárdenas, Michoacán, Manzanillo Colima di Meksiko dan Ensenada Baja, California, untuk komersialisasi produk mereka di negara-negara tersebut.
"Mereka bekerja sama dengan otoritas bea cukai dan anggota kartel Sinaloa dan Jalisco Nueva Generación di Meksiko," kata Lee Oughton, COO dan co-founder Fortress.
"Begitu sampai di negara ini, narkoba tersebut diangkut melalui udara dan darat ke Amerika Serikat melalui negara bagian Jalisco, Nayarit, Sinaloa, dan Sonora."
Bulan Juni yang lalu di Ohio, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan AS menunjuk empat individu China dan satu entitas berdasarkan Undang-Undang Penunjukan Gembong Narkoba Asing (Kingpin Act) atas perannya "memfasilitasi pembayaran guna pembelian analog fentanil atau zat terkontrol lainnya, termasuk cannabinoid sintetis atau cathinones, untuk Drug Trafficking Organization (DTO) Zheng—yang dikenal dengan usahanya di Kolombia dan Meksiko—dan didalangi oleh terduga pedagang opioid sintetik China, Fujing Zheng."
Fujing Zheng, 37, yang beroperasi di bawah nama alias Gordon Jin dan ayahnya Guanghua Zheng, 64—keduanya tinggal di Shanghai—didakwa oleh pengadilan di AS pada tahun 2018 degan tuduhan berkonspirasi untuk memproduksi dan mendistribusikan zat yang terkontrol, berkonspirasi untuk mengimpor zat yang terkontrol ke Amerika Serikat, menjalankan perusahaan kriminal lanjutan, pencucian uang, dan kejahatan lainnya.
Terlepas dari penangkapan baru-baru ini, operasi Zheng dilaporkan hanya berkembang biak di kedua sisi perbatasan yang berkelok-kelok.
Lihat Juga :
tulis komentar anda