Kapal Nelayan Turki Tabrakan dengan Kapal Tanker Yunani di Laut Mediterania
Rabu, 11 November 2020 - 21:06 WIB
ANKARA - Setidaknya empat orang tewas setelah sebuah kapal nelayan Turki terbalik menyusul tabrakan dengan kapal tanker Yunani di Laut Mediterania . Menurut penjaga pantai Turki insiden itu terjadi saat fajar pada hari Rabu, 15 mil laut dari kota Karatas di tenggara Turki di provinsi Adana.
"Tiga kapal dan satu tim penyelam dikirim sebagai bagian dari operasi pencarian dan penyelamatan, dengan empat mayat sejauh ini telah ditemukan," kata kantor gubernur Adana.
"Pencarian orang kelima masih berlangsung," tambah kantor itu seperti dikutip dari Independent, Rabu (11/11/2020).
Penyebab insiden dan jumlah orang di atas kapal penangkap ikan tersebut belum diketahui.
Ketegangan antara Turki dan Yunani berkobar di musim panas lalu karena hak prospek lepas pantai untuk minyak dan gas di Laut Mediterania, di perairan selatan pantai Turki dan dekat beberapa pulau Yunani.(Baca juga: Turki Lanjutkan Eksplorasi di Laut Mediterania, Yunani Murka )
NATO mengumumkan pada awal Oktober bahwa mereka telah menyiapkan hotline antara militer kedua negara dengan harapan dapat mengurangi kemungkinan konflik.
"Saya sangat berharap bahwa perselisihan yang mendasari antara kedua sekutu sekarang dapat ditangani murni melalui negosiasi dalam semangat solidaritas sekutu dan hukum internasional," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, saat itu.
Dalam dua minggu setelah pengumuman NATO, Yunani meminta Uni Eropa (UE) untuk menjatuhkan sanksi pada Turki setelah kapal Turki menuju ke Mediterania timur untuk melakukan survei seismik.(Baca juga: Bela Yunani, Uni Eropa Siap Keroyok Turki dengan Sanksi )
Sementara Kementerian Luar Negeri Yunani menyebut keberangkatan kapal sebagai eskalasi besar dan ancaman langsung terhadap perdamaian, Ankara menyalahkan Athena atas ketegangan yang meningkat.
"Tiga kapal dan satu tim penyelam dikirim sebagai bagian dari operasi pencarian dan penyelamatan, dengan empat mayat sejauh ini telah ditemukan," kata kantor gubernur Adana.
"Pencarian orang kelima masih berlangsung," tambah kantor itu seperti dikutip dari Independent, Rabu (11/11/2020).
Penyebab insiden dan jumlah orang di atas kapal penangkap ikan tersebut belum diketahui.
Ketegangan antara Turki dan Yunani berkobar di musim panas lalu karena hak prospek lepas pantai untuk minyak dan gas di Laut Mediterania, di perairan selatan pantai Turki dan dekat beberapa pulau Yunani.(Baca juga: Turki Lanjutkan Eksplorasi di Laut Mediterania, Yunani Murka )
NATO mengumumkan pada awal Oktober bahwa mereka telah menyiapkan hotline antara militer kedua negara dengan harapan dapat mengurangi kemungkinan konflik.
"Saya sangat berharap bahwa perselisihan yang mendasari antara kedua sekutu sekarang dapat ditangani murni melalui negosiasi dalam semangat solidaritas sekutu dan hukum internasional," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, saat itu.
Dalam dua minggu setelah pengumuman NATO, Yunani meminta Uni Eropa (UE) untuk menjatuhkan sanksi pada Turki setelah kapal Turki menuju ke Mediterania timur untuk melakukan survei seismik.(Baca juga: Bela Yunani, Uni Eropa Siap Keroyok Turki dengan Sanksi )
Sementara Kementerian Luar Negeri Yunani menyebut keberangkatan kapal sebagai eskalasi besar dan ancaman langsung terhadap perdamaian, Ankara menyalahkan Athena atas ketegangan yang meningkat.
(ber)
tulis komentar anda