Pompeo: AS Setujui Penjualan 50 Jet Tempur Siluman F-35 ke UEA
Rabu, 11 November 2020 - 01:14 WIB
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berulang kali membantah bahwa dia memberikan persetujuan untuk penjualan F-35 AS ke UEA, serta kendaraan udara tak berawak (drone) canggih dan senjata lainnya, sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi hubungan, atau bahwa ada negosiasi rahasia untuk itu. Hal ini telah dipertanyakan secara terbuka oleh Menteri Pertahanan Benny Gantz.
Pada pertemuan Senin Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset untuk membahas kesepakatan senjata, anggota komite Nitzan Horowitz—pemimpin partai Meretz—menuduh Netanyahu selama ini mengetahui bahwa F-35 AS akan diberikan ke UEA.
“Netanyahu dan orang-orangnya tahu dan mereka juga tahu, sebelum ditandatangani, bahwa kesepakatan pesawat adalah bagian sentral dari (perjanjian normalisasi). Mereka hanya berbohong untuk mencegah kemungkinan oposisi," kata Horowitz.
Sehubungan dengan penjualan senjata yang diusulkan ke UEA, Gantz melakukan perjalanan ke Washington dua kali dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper datang ke Israel sekali dalam rentang waktu lebih dari sebulan untuk menyusun kerangka umum tentang cara AS akan memastikan keuntungan militer Israel.
Pejabat AS dan Israel telah menegaskan penjualan F-35 tidak secara langsung terkait dengan normalisasi, tetapi para pejabat Trump telah mengakui bahwa kesepakatan dengan Israel menempatkan UEA pada posisi yang lebih baik untuk membeli pesawat canggih, yang hanya dimiliki Israel di Timur Tengah.
Netanyahu awalnya menyuarakan penentangan terhadap penjualan tersebut, tetapi bulan lalu membalikkan posisinya, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Israel tidak akan menentang rencana AS untuk menyediakan "sistem senjata tertentu" ke UEA.
Beberapa hari kemudian Gedung Putih secara tidak resmi memberi tahu Kongres tentang penjualan yang diusulkan.
Pada pertemuan Senin Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset untuk membahas kesepakatan senjata, anggota komite Nitzan Horowitz—pemimpin partai Meretz—menuduh Netanyahu selama ini mengetahui bahwa F-35 AS akan diberikan ke UEA.
“Netanyahu dan orang-orangnya tahu dan mereka juga tahu, sebelum ditandatangani, bahwa kesepakatan pesawat adalah bagian sentral dari (perjanjian normalisasi). Mereka hanya berbohong untuk mencegah kemungkinan oposisi," kata Horowitz.
Sehubungan dengan penjualan senjata yang diusulkan ke UEA, Gantz melakukan perjalanan ke Washington dua kali dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper datang ke Israel sekali dalam rentang waktu lebih dari sebulan untuk menyusun kerangka umum tentang cara AS akan memastikan keuntungan militer Israel.
Pejabat AS dan Israel telah menegaskan penjualan F-35 tidak secara langsung terkait dengan normalisasi, tetapi para pejabat Trump telah mengakui bahwa kesepakatan dengan Israel menempatkan UEA pada posisi yang lebih baik untuk membeli pesawat canggih, yang hanya dimiliki Israel di Timur Tengah.
Netanyahu awalnya menyuarakan penentangan terhadap penjualan tersebut, tetapi bulan lalu membalikkan posisinya, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Israel tidak akan menentang rencana AS untuk menyediakan "sistem senjata tertentu" ke UEA.
Beberapa hari kemudian Gedung Putih secara tidak resmi memberi tahu Kongres tentang penjualan yang diusulkan.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda